Indonesia Terserah: Layu Sebelum Berkembang

Beberapa waktu lalu saya sempat mendengar ujaran “Indonesia terserah” yang menggema menjadi topik trendi di media sosial. Maka, sebagai bagian dari menjaga otak saya tetap aktif selama masa pandemi COVID-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), saya tertarik menganalisis penelusuran “Indonesia Terserah” di Google dan pembicaraan “Indonesia Terserah” di Twitter.

Apa itu Indonesia terserah? Ujaran Indonesia terserah adalah bentuk kekecewaan yang mulai viral setelah dibagikan oleh para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang merasa sudah “terserah” dengan segala sikap masyarakat yang abai dengan pandemi Covid-19. Kemudian, ujaran Indonesia terserah meluas sebagai bentuk protes kepada para pemangku kepentingan, khususnya pemerintah, yang dianggap tidak tegas dan kurang keras kepada anggota masyarakat yang berkali-kali melanggar ketentuan PSBB dan jaga jarak.

Bagaimana tangkapan data Google?

Gambar 1 – Google Trends “Indonesia terserah”

Menggunakan Google Trends, per 1 Juni 2020 saya melakukan penarikan data selama 30 hari ke belakang dan demikian tangkapan layar yang saya dapatkan. Terlihat pada gambar, sebelum 13 Mei sangat minim penelusuran “Indonesia terserah” oleh warganet. Berarti, saat kejadian penutupan McD Sarinah pada Minggu malam, 10 Mei 2020, sempat mengundang protes luas akibat kerumunan massa yang menghadiri penutupan, ujaran “Indonesia terserah” belum mendapatkan momentum awal yang kuat.

Momentum kenaikan penelusuran “Indonesia terserah” muncul pada Kamis, 14 Mei 2020, saat terjadi dugaan pelanggaran yang mengakibatkan kerumunan penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Akhirnya puncak penelusuran di Google terjadi pada tanggal 18 Mei 2020 yang kemudian terjadi tren penurunan dengan cepat yang mengindikasikan popularitas “Indonesia terserah” sudah memudar.

Kini, saya akan mengecek tangkapan data obrolan di Twitter per Kamis, 14 Mei 2020 saat tren awal kenaikan penelusuran “Indonesia terserah” di Google terjadi hingga tanggal 21 Mei 2020 yang berarti tiga hari pasca puncak penelusuran “Indonesia terserah” di Google.

Bagaimana tangkapan data obrolan Twitter?

Gambar 2 – Tren mention #indonesiaterserah di Twitter

Bapak Ismail Fahmi dan Drone Emprit Academic sudah sangat berbaik hati dengan memberikan saya akses untuk mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan obrolan jagat Twitter. Terima kasih Pak Ismail Fahmi dan Drone Emprit, karena data Indonesia terserah di Twitter dapat saya jadikan kepada pembaca blog Gintong.me.

Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, saya menetapkan tanggal 14 Mei 2020 s.d. 21 Mei 2020 untuk penarikan data obrolan Twitter yang mengandung tagar #indonesiaterserah. Berdasarkan tarikan data, saya mendapatkan 10.237 mention #indonesiaterserah dari 25 provinsi lebih yang mewakili Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Sedangkan, top 10 buzzer cities adalah Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Bogor, Tangerang, Semarang, Bekasi, dan Medan. Berarti, meski persebaran tagar ini cukup luas dan merata, kepadatannya menumpuk di Pulau Jawa.

Jika melihat tren mention tagar #indonesiaterserah pada gambar dua, momentum kenaikan popularitas di Twitter sama dengan momentum kenaikan popularitas di Google, yaitu tanggal 14. Namun puncak popularitas tagar #indonesiaterserah tercapai pada Rabu, 20 Mei 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa isu-isu yang dibicarakan dengar tagar #indonesiaterserah sudah meluas melebihi sekedar penutupan McD Sarinah dan penumpukan penumpang di Bandara Soetta di Tangerang.

Tetapi, puncak popularitas yang sudah diraih menukik dengan cepat pada 21 Mei yang mengindikasikan minim dukungan dari masyarakat luas terhadap eksistensi tagar tersebut. Saat melihat tren penelusuran di Google, tren penurunan signifikan juga terjadi dan melandai hingga saat ini yang menunjukkan minat masyarakat dengan “Indonesia terserah” sudah kecil.

Berarti, hal-hal apa saja yang membuat popularitas tagar #indonesiaterserah menanjak dengan cepat lalu layu dengan segera?

Gambar 3 – Top 5 influencers tagar #indonesiaterserah di Twitter

Keberadaan influencers sudah tentu memiliki pengaruh terhadap popularitas tagar #indonesiaterserah di Twitter. Melihat gambar 3, terlihat top 5 influencers adalah @WahyuHutabarat3, @JoemadieH, @jokoanwar, @smsespi, dan @mpuanon. Berikut cuitan-cuitan mereka:

sebenarnya musuh terbesar kita sekarang bukan Corona. tapi orang-orang egois yang menyepelekan semua ini. #WhatsApp #hampirgila #indonesiaterserah #Harikeluargainternasional suga 43 #StopAkaliMudik Satpam BCA https://t.co/9bSqcbxl5o (Toldo Hutabarat @WahyuHutabarat3, followers: 179, cuitan 15/May/2020 16:15 WIB)

True……semuanya hanya pengalihan isu….tanpa sadar kita semua dibuat jadi bodoh… #indonesiaterserah https://t.co/OQnmMXAlch (Joe Hadiwinata.@JoemadieH, followers: 2,590, cuitan 15/May/2020 23:18 WIB)

Apakah pemerintahan @jokowi sudah menyerah kepada Corona? Atau diam-diam sudah menjalankan herd immunity? Dibiarin mati aja nih banyak orang? #IndonesiaTerserah (Joko Anwar @jokoanwar, followers: 1,777,353, cuitan 18/May/2020 12:20 WIB)

Telah meninggal dunia, dr. Boedhi Harsono jam 22.16 kemarin di National Hospital Surabaya oleh karena CoVid-19. Isterinya, dr. Theresia, SpJP masih dalam keadaan kritis, & anaknya juga di rawat di RS yang sama #BersatuLawanCovid19 #indonesiaterserah @RadioElshinta https://t.co/e28Atd5YLq (Espy Simangunsong @smsespi, followers: 62, cuitan 19/May/2020 20:08 WIB)

PSBB: Peraturan Selalu Bikin Bingung. #IndonesiaTerserah https://t.co/bCWIRsT4IV (MpuAnon @mpuanon, followers: 22,624, cuitan 16/May/2020 12:26 WIB)

Seperti bisa diperhatikan, cuitan dari para top influencers memang sudah tidak lagi membicarakan spesifik mengenai penutupan McD Sarinah dan penumpukan penumpang di Bandara Soetta di Tangerang. Perluasan isu yang digaungkan tagar Indonesia terserah melalui cuitan para influencers dan retweet tinggi membuat popularitas menanjak dengan cepat. Kita bisa mengetahui apa saja isu-isu berkaitan dengan tagar Indonesia terserah yang mendapatkan RT tinggi.

Namun, kenapa popularitas yang menanjak cepat segera menurun? Apa yang menyebabkan warganet hanya memberikan sambutan sesaat? Saya memerhatikan lima indikasi berikut:

  1. Kemunculan tagar Indonesia Jangan Terserah sejak tanggal 21 Mei 2020. Salah satu cuitan dengan tagar tersebut bahkan berasal dari institusi kesehatan resmi yang berhubungan langsung dengan Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, yaitu B2P2VRP Salatiga @b2p2vrp

Hai sobat vektora! Kami bilang #indonesiaterserah bukan berarti kami menyerah. Tetap semangat berjuang demi #IndonesiaBangkit . Berjuang bersama. Ikuti protokol kesehatan! #indonesiajanganterserah #IndonesiaMelawanCovid19 #b2p2vrplawancovid #litbangkes #kemenkesri https://t.co/x89nExbaUY (B2P2VRP Salatiga @b2p2vrp, Followers: 71, cuitan 21/May/2020 19:53 WIB)

  1. Tagar Indonesia terserah tidak memiliki segmen audiens yang jelas dan solid,
  2. Tagar Indonesia terserah tidak lebih dari sekedar luapan kekesalan sesaat,
  3. Tagar Indonesia terserah ditumpangi cuitan-cuitan yang tidak mewakili esensi utama yang ingin disampaikan para penginisiasi ujaran Indonesia terserah. Akibatnya malah menghilangkan simpati,
  4. Tambahan tebak-tebakkan. Pasca tanggal 21, terdapat para influencers yang mungkin berpengaruh di bidang kesehatan dan politik yang oposan dengan tagar Indonesia terserah.

Apakah dugaan-dugaan saya mengenai penyebab tagar Indonesia terserah menjadi layu sebelum berkembang adalah tepat? Saya belum tahu. Namun, mungkin ada orang lain yang tertarik melakukan analisis lanjutan dan bisa menjawab dengan basis data valid.

Depok, 2 Juni 2020

Andika Priyandana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s