Apa Nilai Politikmu?

Bagi kalian yang ingin mengetahui nilai politik pribadi, saya sarankan mencoba http://spektika.com/

Posisi atau karakter politik yang sesuai dengan profil saya adalah isu yang menarik perhatian cukup lama. Saya pernah mencoba berbagai macam tes, namun semuanya lebih cocok menggambarkan posisi politik dalam konteks Amerika Serikat. Secara umum, hasil yang saya peroleh selalu “Tengah condong kiri atau tengah condong kanan”, tergantung tes yang saya ambil.

“Tengah” menjadi kata kunci yang lekat dengan profil politik saya, namun tetap saja hasil tersebut dalam perspektif politik Amerika Serikat.

Spektika<dot>com menjadi solusi yang sangat baik untuk memuaskan dahaga pengetahuan akan nilai politik yang saya anut. Hasilnya ternyata ada kemiripan dengan tes-tes nilai politik yang sudah saya ambil, yaitu karakter “tengah“ yang saya miliki.

Hasil Tes Spektika – Nilai Politik Konservatif Esoteris Moderat

Berbasis hasil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Spektika<dot>com, saya menganut nilai politik Konservatif Esoteris Moderat. Hasil ini termasuk tidak saya duga karena saya selalu mengira bahwa saya masuk kategori progresif. Ternyata saya masih masuk kategori konservatif, meski sudah moderat.

Mengenai penjelasan nilai politik konservatif esoteris moderat, saya langsung menyalin rekat penjelasan dari Spektika<dot>com di bawah ini.

Nilai Politik Konservatif Esoteris Moderat (sumber: Spektika.com)

Sumber nilai politik

Konservatif esoteris moderat adalah bentuk moderat dari sistem nilai konservatif esoteris. Kuadran nilai ini merupakan bentuk adaptasi cara pandang konservatif terhadap nilai-nilai yang menjadi landasan dari cara pandang progresif. Ciri utamanya adalah penerimaan terhadap prinsip kebebasan dan kesetaraan antar individu sebagai fondasi dalam interaksi sosial. Meskipun secara natural setiap orang berbeda satu sama lain, tidak ada justifikasi moral untuk memperlakukan atau menempatkan setiap orang dalam posisi yang tidak sejajar.

Dalam soal keyakinan keagamaan, prinsip penghargaan terhadap keberagaman pemahaman menjadi pengikat dari semangat untuk hidup bersama dalam bingkai kenegaraan. Namun individu dalam sistem nilai ini juga secara implisit masih menjaga tradisinya. Nilai moral dan norma dalam masyarakat tetap dipelihara dan dihormati sambil terus berupaya dikontekstualisasikan dengan perubahan zaman. Dalam hal ini, inovasi dan pembaharuan terhadap tradisi terus dilakukan dengan tujuan agar nilai-nilai dari tradisi tetap terpelihara.

Dalam sistem nilai ini, negara tidak dipandang sebagai institusi yang mengancam kebabasan individu. Intervensi pemerintah melalui aturan-aturan yang membatasi kebebasan individu diterima dalam kerangka tanggung jawab negara untuk meningkatkan kesejahteraan, menjamin keadilan bagi setiap individu. Sistem nilai ini memberikan legitimasi moral pada paternalisme negara. Hal ini berbeda dengan sistem nilai konservatif esoteris ekstrim yang memberikan legitimasi moral pada otoritarianisme negara.

Karakteristik dari sistem nilai ini dimiliki oleh masyarakat yang memiliki kultur paternalistik yang kuat. Oleh karena itu, dalam konteks ideologi, sistem nilai ini cenderung dekat pada ideologi republikanisme sosial. Yakni, ideologi republikanisme dalam masyarakat yang paternalistik. Disebut republikan karena secara tegas menerima model negara kesatuan dan prinsip-prinsip demokrasi.

Penjelasan lebih dalam mengenai nilai politik di Indonesia

Bagan Politik

Nilai politik bukan ideologi politik, tetapi nilai politik tertentu terasosiasi dengan ideologi politik tertentu. Harap memahami hal ini terlebih dahulu sebelum membaca lebih jauh.

Contoh label-label ideologi politik adalah nasionalis, religius, sekuler, komunisme, dan kapitalisme. Label ideologi politik ini jauh lebih populer di Indonesia dan sering digunakan masyarakat umum untuk melabelkan partai politik, karakteristik konstituen, hingga diri sendiri. Namun kenyataan di Indonesia, ideologi politik jauh lebih cair, tidak bisa hitam putih, dan jarang ada individu yang mampu mengasosiasikan suatu kebijakan dengan ideologi politik tertentu. Sebagai contoh, sangat banyak orang berbicara liberalisme, neo liberalisme, hingga komunisme, namun memiliki pemahaman sangat minim dengan istilah-istilah yang mereka ucapkan.

Secara umum, orang Indonesia awal urusan politik dan kurang berniat memelajari serta memikirkan dengan dalam. Namun saat konflik dan polemik terjadi, orang Indonesia dapat mengorganisasikan pengetahuan yang sebenarnya masih terbatas untuk beropini, memberikan label, dan menentukan keberpihakan.

Jika ditilik mendalam, kemampuan organisasi pengetahuan tersebut sebenarnya masih sangat dipengaruhi lingkungan dan kebiasaan yang dianut individu tersebut dalam keseharian. Sebagai contoh, saat orang Indonesia mengunjungi tempat makan baru dan melihat daftar makanan yang bermacam-macam, secara intuitif memilih makanan dan minuman yang paling familiar.

Intinya, tindakan tersebut adalah penyederhanaan kompleksitas pilihan yang dihadapi. Norma, tradisi, kebiasaan, dan doktrin yang ada dirasakan individu sejak kecil hingga besar membuat dia tidak perlu berpikir panjang saat menentukan pilihan. Produk budaya telah memberikan acuan bagi individu menentukan pilihannya.

Namun di Indonesia, dan juga dunia, produk budaya sangat beragam dan karenanya, setiap individu memiliki acuan penilaian yang berbeda-beda. Akibatnya antarkelompok satu dengan lainnya sulit saling memahami satu sama lain karena mereka berbicara dalam sudut pandang moral berbeda saat membahas isu yang sama.

Spektrum nilai politik orang Indonesia

Persentase Nilai Politik berbasis responden tes Spektika.com per Januari 2019

Spektika<dot>com memberikan penjelasan menarik bahwa spektrum nilai politik tidak terkait dengan konsepsi ideologi sebagai sebuah doktrin politik. Ideologi diletakkan sebagai sistem nilai yang membentuk cara pandang individu dalam memahami dan merespon persoalan yang ada di sekitarnya. Untuk acuan, Spektika<dot>com menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai representasi nilai politik orang Indonesia.

Masih banyak penjelasan-penjelasan lainnya dalam Spektika<dot>com yang layak kita ketahui jika benar-benar ingin memahami nilai politik yang kita anut, antara lain pemetaan oleh Kuntowijoyo. Jadi, saya sungguh menyarankan untuk menjawab langsung pertanyaan-ertanyaan dalam Spektika<dot>com dan pahami apa makna di balik keluaran yang ada.

Depok, 27 April 2019 

Andika Priyandana 

Iklan

2 thoughts on “Apa Nilai Politikmu?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s