Transhub Challenge 2018: Catatan Finalis

Berikut adalah catatan saya mengenai Transhub Challenge 2018 yang diselenggarakan oleh Balitbanghub Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berbasis pengalaman pribadi, masukan dari teman-teman satu kelompok, dan teman-teman berbeda kelompok sesama finalis.

Transhub Challenge 2018 adalah kompetisi ide bisnis dalam industri transportasi dengan mediasi pelantar digital (sumber: https://transhubchallenge.dephub.go.id/, 2018). Industri transportasi dapat didefinisikan sebagai industri yang menyediakan transportasi penumpang dan barang, pergudangan, dan tempat penyimpanan barang, termasuk aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan moda-moda transportasi.

Pamflet Transhub Challenge 2018

Transhub Challenge 2018 membagi peserta menjadi dua kategori, yaitu kategori mahasiswa dan kategori umum.

Bobot penilaian Transhub Challenge yaitu:

  1. Orisinalitas dan kualitas ide (20 persen),
  2. Model bisnis (10 persen),
  3. FItur, mockup, dan deskripsi produk (20 persen),
  4. Nilai manfaat data dan informasi transportasi yang dihasilkan (30 persen),
  5. Nilai manfaat ide bisnis terhadap kinerja transportasi Indonesia (dalam aspek keselamatan, pelayanan, dan kapasitas) (20 persen).

Catatan lebih dalam mengenai Transhub Challenge 2018

Finalis Transhub Challenge 2018

Hal menarik dari Transhub Challenge 2018 adalah konsep kompetisi yang berbeda dibandingkan dengan lomba-lomba yang sebelumnya diadakan oleh Balitbanghub Kemenhub. Dalam lomba-lomba sebelumnya, penekanan lomba ada pada penelitian dan penugasan menteri. Kemudian hadiah bagi juara adalah jalan-jalan ke luar negeri. Namun per 2018 konsep tersebut diubah berbasis masukan Bapak Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan Republik Indonesia) karena makin maraknya bisnis transportasi digital dan regulasi yang belum seimbang.

Saya mengetahui hal tersebut saat mendengarkan penjelasan dari Bapak Sugihardjo (Kepala Badan Litbang Perhubungan, Kementerian Perhubungan) pada awal pertemuan para finalis Transhub Challenge 2018 dengan tim panitia Balitbanghub Kemenhub RI per Selasa, 11 September 2018 di kantor Balitbanghub, Kementerian Perhubungan RI.

Juara1 s.d. 3 Kategori Umum Transhub Challenge 2018 berfoto dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan para pejabat Balitbanghub, Kemenhub RI.

Lalu berbasis penjelasan yang sudah saya sampaikan sebelumnya, informasi tertera dalam situs Transhub Challenge 2018, melihat presentasi para finalis, dan memerhatikan pertanyaan dewan juri, saya membuat catatan sebagai berikut mengenai profil tim dan produk yang potensial menjadi juara di mata dewan juri:

  1. Para finalis memiliki pemahaman terhadap lima parameter penilaian beserta bobotnya,
  2. Level kesiapan teknologi kesiapan produk ada di kisaran level 1 s.d. 4,
  3. Produk belum memasuki tahap validasi pasar.

Saya belum mengetahui bagaimana konsep, deskripsi, serta syarat dan ketentuan Transhub Challenge di masa mendatang. Namun jika sama dengan Transhub Challenge 2018, para calon peserta dapat menggunakan tulisan saya sebagai salah satu rujukan.

Sekarang, mari kita membahas masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan Transhub Challenge. Karena Balitbanghub Kemenhub RI untuk pertama kalinya mengadakan lomba digital Transhub Challenge 2018, saya mendapatkan dua masalah yang perlu menjadi fokus:

  1. Bagaimana cara menangani lomba dengan penekanan dunia digital?
  2. Bagaimana konsep menjaga hubungan dengan para finalis Transhub Challenge 2018 pasca lomba?

Masalah I: Bagaimana cara menangani lomba dengan penekanan dunia digital?

Panitia penyelenggara Transhub Challenge 2018 sebenarnya memulai perlombaan dengan modal yang sangat baik. Selain dukungan atasan, terdapat segmen penduduk yang memiliki semangat berwirausaha yang tinggi (Indonesia adalah salah satu pasar tenaga kerja mandiri terbesar di dunia) yang antara lain ditunjukkan dengan studi Linkedin (Linkedin Opportunity Index, 2018) yang menyatakan bahwa 50 persen responden Indonesia menyatakan “merintis bisnis milik sendiri” sebagai aspirasi tertinggi dari peluang di masa depan.

Lalu, Indonesia adalah negara dengan dominasi penduduk usia muda yang sangat signifikan. Sekitar 162 juta penduduk Indonesia memiliki usia di bawah 35 tahun. Lalu, 88,1 juta penduduknya adalah pengguna internet aktif dan 55 juta tenaga kerja generasi langgas memiliki tingkat adopsi tinggi terhadap teknologi.

Ingat pula bahwa masalah transportasi, baik yang berkenaan dengan manusia dan barang, masih sangat banyak. Sebagai contoh rujukan, kita bisa melihat kompleksitas masalah rantai pasokan Indonesia yang turut terdeskripsikan pada parameter-parameter internasional, antara lain Logistics Performance Index (LPI) yang dikeluarkan oleh Bank Dunia secara berkala berdasarkan hasil survei kepada para profesional logistik di negara-negara wilayah operasinya.

Berdasarkan laporan LPI tahun 2016, peringkat Indonesia turun dari peringkat 53 dengan skor 3,08 (tahun 2014) menjadi 63 dengan skor 2,98 (tahun 2016). Penurunan skor LPI Indonesia terjadi pada hampir semua dimensi, kecuali international shipment dan tracking & tracing. Meski demikian, peringkat LPI Indonesia naik signifikan ke peringkat 46 dengan skor 3,15 pada tahun 2018.

Jadi, kesempatan menjaring peserta Transhub Challenge 2018 dari dua kategori, yaitu kategori mahasiswa dan kategori umum, adalah keniscayaan.

Dari dua kategori tersebut, kita dapat mengetahui bahwa profil kedua segmen memiliki perbedaan meski memiliki irisan besar berupa ketertarikan mengikuti kompetisi perusahaan pemula (start-up) Transhub Challenge 2018.

Adanya perbedaan segmen mahasiswa dan umum tentu saja menimbulkan perbedaan pada hal-hal berikut:

  • (Pemasaran) Media yang biasa dikonsumsi masing-masing segmen,
  • (Pemasaran) Lingkaran pertemanan dan komunitas tempat masing-masing segmen berkumpul,
  • (Pengetahuan teknis) Pemahaman produk maupun pemahaman pasar masing-masing segmen.

Agar kebutuhan segmen mahasiswa dan umum berkelindan dengan baik terhadap citra Transhub Challenge 2018, sebaiknya panitia memiliki pengetahuan-pengetahuan sebagai berikut:

  1. Gaya dan cara berpikir generasi langgas dan generasi Z, khususnya melalui perantaraan teknologi,
  2. Gaya dan cara bekerja generasi langgas dan generasi Z dengan perantaraan teknologi,
  3. Pemahaman generasi langgas dan generasi Z mengenai dunia perusahaan pemula,
  4. Pihak-pihak yang mampu mampu mengevaluasi dan mengarahkan cara berpikir dan bekerja generasi langgas dan generasi Z agar lebih rapi dan terstruktur sesuai dengan tujuan Transhub Challenge.

Pemahaman panitia Transhub Challenge terhadap empat hal di atas hingga ke hal-hal yang mungkin terdengar remeh, misal penggunaan komputasi awan untuk berbagi data, mampu mengangkat citra Transhub Challenge di benak para pesertanya.

Mengenai hal-hal yang berhubungan secara teknis dengan dunia transportasi, basis pengetahuan Balitbanghub Kemenhub tentu sudah sangat mumpuni, apalagi dengan bekingan data primer & sekunder tervalidasi plus sumber daya yang mampu menangani semua hal tersebut. Yang terpenting, hal-hal tersebut memang menjadi inti kekuatan Balitbanghub Kemenhub.

Namun khusus interaksi dengan generasi langgas dan generasi Z dalam konteks perlombaan perusahaan pemula, pihak penyelenggara Transhub Challenge 2018 sebaiknya bekerja dengan para pihak yang lebih memahami segmen tersebut. Pembentukan Transhub Community pasca penganugerahan gelar juara Transhub Challenge 2018 adalah hal baik dan para finalis dapat menjadi entitas-entitas yang dilibatkan dalam pelaksanaan Transhub Challenge di masa mendatang.

Masalah II: Bagaimana konsep menjaga hubungan dengan para finalis Transhub Challenge 2018 pasca lomba?

Dalam komunikasi dengan para calon peserta, Transhub Challenge 2018 menyampaikan dua hadiah untuk para finalis:

  • Akses investasi,
  • Akses pasar.

Selain kedua hal di atas, ada hal-hal menarik lainnya, antara lain:

  • Akses ke petinggi BUMN,
  • Akses ke pelaku industri transportasi.

Pihak panitia Transhub Challenge terlihat sudah berusaha menjadikan kegiatan-kegiatan tersebut lebih terkoordinir melalui payung Transhub Community. Saya memandang bahwa pihak panitia Transhub Challenge dapat menjadikan Transhub Community sebagai program inkubator resmi dari Kementerian Perhubungan. Lebih lanjut, melalui Transhub Community, Kemenhub (pemerintah) akan mengetahui mana saja finalis yang prestasinya berhenti setelah sekedar menjadi finalis, berhenti setelah menjadi juara, serta finalis yang prestasinya tetap melaju baik menjadi juara maupun tidak.

Jikalau Transhub Community bertindak sebagai inkubator, maka para finalis sebaiknya diberikan pendidikan-pendidikan teknis menjalankan perusahaan pemula hingga bagi pengalaman teknis pengembangan produk hingga penguasaan pasar dari para pelaku lapangan. Jika pihak Kemenhub merasa sulit mencari individu-individu yang mampu menjadikan Transhub Community sebagai inkubator berkualitas, saya meyakini para finalis mampu memberikan bantuan karena hasil observasi saya, ada di antara mereka yang memiliki akses terhadap pendiri unicorn start-up hingga venture capital papan atas. Kegiatan ini diperlukan untuk mendapatkan entitas-entitas yang memiliki komitmen perkembangan secara proaktif.

Entitas-entitas yang komitmen perkembangannya tetap melaju itulah entitas-entitas sesungguhnya yang wajib menjadi fokus pemerintah. Dunia perusahaan pemula (start-ups) bukan dunia mudah. Dunia tersebut sangat sulit dan seringkali membuat para pelakunya mengalami stres dan bahkan depresi. Saya mengetahui kenyataan ini melalui interaksi dengan teman-teman pelaku perusahaan pemula maupun para pemodal ventura (venture capital) ternama. Melalui para pemodal ventura pula, saya mengetahui bahwa sosok pendiri perusahaan pemula memiliki pengaruh sangat signifikan dalam pengambilan keputusan apakah sebuah perusahaan pemuka akan berhasil atau tidak. Setelahnya, faktor-faktor pendanaan, waktu, ide, dan model bisnis yang menjadi perhatian.

Jadi, pihak pemerintah melalui BUMN dan kepanjangan tangannya yang menjadi pengelola dana, dapat memilah dan memilih lebih baik para finalis Transhub Challenge yang benar-benar berkualitas dan memberikan mereka insentif dalam bentuk pendanaan sejak seed, seri A dan seri seterusnya sesuai syarat dan ketentuan berlaku.

Bagaimana pun, berbicara perkembangan perusahaan pemula berarti melakukan marathon dan bukan sprint.

Mata Garuda foto bareng dengan pejabat Balitbanghub Kemenhub RI dan pelaku industri transportasi

 

Tim Mata Garuda foto bareng dengan sebagian panitia Transhub Challenge 2018

Depok, 30 Desember 2018

Andika Priyandana, salah satu anggota tim Mata Garuda, Juara 3 Kategori Umum Transhub Challenge 2018.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s