Bisnis Itu Gampang? Your Eyes!!!

“Bisnis apa ya?”, “Usaha apa ya?”, “Bisnis yang gampang apa ya?”, dll adalah tanda bahwa bisnis itu sama sekali ngga gampang.

Berbisnis itu susah. Sekedar memikirkan bisnis yang cocok untuk kita saja sudah kesulitan. Hal tersebut belum terhitung dengan menjalaninya. Anda akan berurusan dengan banyak hal dan daftarnya antara lain sebagai berikut:

  1. Anda tidak hidup dalam zona nyaman pendapatan. Pendapatan bulanan Anda bisa naik dan bisa turun, bisa sangat naik bisa sangat turun, bisa sukses besar dan bisa bangkrut. Saya rutin mendengarkan kisah teman-teman sesama wirausaha yang pusing tujuh keliling jika jualannya jarang laku sehingga kebingungan bagaimana menggaji anak buah. Pusing karena sudah kebanyakan utang demi menutupi kebocoran beban gaji dan beban operasional, serta masih banyak lagi. Kalau sudah begitu, kadang tabungan pribadi harus dikorbankan, termasuk berkorban minus pendapatan dari usaha,
  2. Anda harus siap berurusan stres berkelanjutan saat berurusan dengan pelanggan, mitra bisnis, peraturan pemerintah, perpajakan, kegiatan operasional, dll. Dan, masalah-masalah tersebut akan semakin menggunung saat perusahaan Anda masih tahap mula. Jadi kalau ada yang bilang jadi pebisnis itu enak, matamu!
  3. Mau ekonomi makro naik mau turun, Anda harus selalu waspada. Tentu saja harus waspada, karena Anda tidak memiliki pendapatan tetap. Pendapatan Anda bisa berubah-ubah. Anda bakal semakin pusing saat berurusan dengan nilai perusahaan yang jika menurun saat ekonomi makro naik karena berarti indikasi ada kesalahan dalam bisnis Anda. Sedangkan jika ekonomi makro turun sementara nilai bisnis Anda naik, Anda patut berlega hati meski jangan lama-lama. This too shall pass.
  4. Anda tidak bisa terikat secara emosional dengan bisnis Anda. Adalah sebuah ketololan jika Anda terikat secara emosional kepada bisnis Anda padahal kerugian parah sudah mendera dan bisnis Anda memang tidak layak hidup lagi. Mungkin memang harus pailit atau pindah ke model bisnis lainnya,
  5. Anda bagaikan menunggangi singa liar. Ya, saya rasa ini analogi yang tepat. Jangan pernah berpikir bahwa Anda bisa sepenuhnya mengontrol, memiliki kontrol 100% terhadap bisnis Anda. Selalu ada pihak-pihak yang siap menghajar Anda jika lengah, misal pasar yang melakukan validasi, calon mitra yang tiba-tiba berganti sisi, bahkan dari internal perusahaan.

Lima contoh di atas baru sebagian. Masih banyak hal-hal lain yang tidak akan cukup diakomodir dalam satu artikel. Lagipula, penyampaian di atas adalah pembuka mengenai kisah keberhasilan awal PT Gudang Bang Indonesia (www.gudangbang.com) yang saya kelola bersama teman-teman dalam melayani pelanggan hingga akhirnya kami mengalami masalah kelebihan beban.

Per 12 Oktober 2018, GudangBang resmi kelebihan beban (overutilisation) terhadap kapasitas awal tempat penyimpanan barang/gudang yang dikelola!

Laman muka situs GudangBang.com

GudangBang memulai langkahnya secara informal sekitar enam bulan lalu, tepatnya per 11 April 2016. Sedangkan formal legal (memiliki SIUP dan TDP) per Oktober 2016. Kami memulai langkah kami dengan keadaan yang terlihat cukup baik.

Riset pendahuluan sudah kami lakukan terhadap segmen konsumen pilihan kami, yaitu para UMKM. Dalam asumsi awal kami, para UMKM memiliki masalah dalam hal pengelolaan operasional barang. Asumsi tersebut tervalidasi melalui wawancara mendalam dengan responden yang kami anggap mewakili segmen konsumen GudangBang generasi awal. Jadi, rencana awal kami adalah menangani masalah pergudangan barang-barang dagangan UMKM agar para UMKM dapat fokus dalam pemasaran dan penjualan.

Namun realitas saat kami mulai menjalankan bisnis berkata lain. Jumlah penyewa tempat penyimpanan barang yang kami kelola jauh dari harapan, bahkan harapan terburuk. Hasil yang buruk ini bahkan terus bertahan hingga akhir 2016. Bisa dikatakan, kami mengalami apa yang sudah saya tulis dalam artikel Cek Realitas Pertumbuhan Start-up.

Mau tidak mau, kami harus menyadari ada yang salah dalam bisnis kami. Kesalahan tersebut coba kami urai dan berbasis data awal, akhirnya kami memutuskan untuk mengganti segmen konsumen kami yang semula UMKM menjadi kantor dan rumah tangga. Penggantian segmen konsumen GudangBang per awal 2017 ternyata mulai menunjukkan tren positif.

Semua pengetahuan kami untuk menjalankan bisnis berbasis konsumen pun kami coba jalankan sebaik mungkin, termasuk mengevaluasi berbagai kanal promosi dan komunikasi, lalu memilih kanal yang paling efektif sebagai kanal fokus. Kanal-kanal komunikasi pemasaran berbayar melalui media sosial dan situs penelusur juga kami uji coba hingga akhirnya, semua kanal berbayar kami hentikan per 30 November 2017. Tujuan penghentian tersebut untuk mengetahui seberapa baik traffic organik dan komunikasi getok tular yang sudah terjadi tanpa kami minta kepada konsumen.

Ternyata usaha kami untuk berfokus kepada kebutuhan segmen konsumen pilihan kami berbuah cukup manis. Kami benar-benar mendapatkan konsumen dari segmen kantor dan rumah tangga dengan kebutuhan yang jauh berbeda dengan asumsi awal kami saat menjalankan GudangBang. Bahkan, kami ternyata juga mendapatkan klien-klien dari kalangan selebritis dan perusahaan besar.

Waktu terus berjalan dan memasuki 2018, kami belum mengalami penurunan tren penggunaan jasa tempat penyimpanan barang yang kami kelola. Masih ada masalah di sana sini, misal memenuhi kebutuhan teknis konsumen hingga mendengarkan keluhan konsumen. Namun semua itu kami jalani dan kami jadikan bahan untuk terus memerbaiki layanan GudangBang kepada konsumen.

Per Agustus 2018, tren barang-barang yang masuk ke dalam gudang yang kami kelola mulai menunjukkan indikasi di masa mendatang bahwa kami akan mengalami kelebihan beban. Hal tersebut menjadi kenyataan per 12 Oktober 2018. Jumlah barang yang masuk ke tempat penyimpanan barang kami secara resmi sangat melebihi kapasitas sekitar 380 meter kubik yang kami kelola. Maka, kami pun harus segera meluaskan kapasitas tempat penyimpanan barang kami, antara lain dengan menambah kapasitas yang sudah ada dan mencari mitra tempat penyimpanan baru. Lalu, patut jadi catatan bahwa kami meraih pencapaian tersebut dengan nol iklan berbayar.


Barang-barang klien PT CVI untuk disimpan di tempat penyimpanan barang


Barang-barang klien untuk disimpan di tempat penyimpanan barang


Barang-barang klien untuk disimpan di tempat penyimpanan barang

Pencapaian ini membanggakan kami sekaligus membuat kami harus berhati-hati. Membanggakan karena setelah melewati periode yang kurang menggembirakan, kami ternyata berhasil mendapatkan pijakan baru yang baik dan bahkan mendapatkan kepercayaan pelanggan yang melebihi harapan dan kemampuan kami. Kami juga harus berhati-hati karena sedapat mungkin tidak mencederai kepercayaan pelanggan. Malahan kami harus meningkatkannya.

Semarang, 16 Oktober 2018

Andika Priyandana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s