Catatan Blogger Akhir Pekan: Tourist Visa Australia 2017

Inilah catatan pengalaman saya mengurus tourist visa Australia di tahun 2017. Di dalam artikel, saya meletakkan info biaya, syarat, hingga lama pengerjaan.

Mengajukan permohonan tourist visa Australia kadangkala bisa terasa sangat merepotkan. Mulai dari urusan persyaratan, biaya, hingga tetek bengek tak terduga lainnya. Akibatnya, tidak sedikit warga Indonesia yang memilih menggunakan biro travel untuk keperluan pengajuan dan pengurusan tourist visa Australia. Harapan mereka, dengan keberadaan biro travel, ada pihak yang mengurus kelengkapan berkas dokumen, urusan pembayaran, termasuk komunikasi dengan pihak kedutaan.

Namun secara personal, saya memilih mengurus visa turis Australia sendirian. Saya ingin mengetahui secara langsung:

  • Apa saja persyaratan pengajuan visa turis Australia yang harus dipenuhi,
  • Adakah peraturan yang memiliki celah tafsir berbeda,
  • Apakah semua persyaratan bersifat baku dan kaku,
  • Seberapa lama waktu yang diperlukan jika mengurus sendiri,
  • Apa bentuk komunikasi yang saya terima jika mengurus sendiri.

Tentu saja, sudut pandang dan gaya saya dalam mengurus visa tidak cocok untuk semua orang. Lalu, profil dan latar belakang saya saat melakukan pengajuan permohonan visa Australia tidak sama dengan semua orang sehingga jika ada yang ingin meniru langkah yang saya jabarkan, justru memiliki hasil berbeda dengan saya.

Jadi, silahkan jadikan catatan saya dalam mengurus visa turis Australia 2017 sebagai masukan dan bukan sebagai panduan utama.

Pengalaman ke Australia dan mengalaman mengurus visa turis Australia (disetujui dan ditolak)

Sebelum 2017, saya pernah ke Australia beberapa kali. Ada yang saya lakukan saat masih belum berusia dewasa dan ada yang saat masuk usia dewasa (>= 18 tahun). Perbedaan usia juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh Kedubes Australia terhadap permohonan visa kita.

Saat saya belum berusia dewasa, permohonan visa saya tidak ada masalah alias disetujui dengan segera karena posisi saya ada dalam tanggungan orang tua dan berangkat bersama bersama orang tua.

Permohonan visa ditolak

Saat saya sudah berusia dewasa, sekitar 20 tahun, saya mengajukan permohonan visa turis Australia dengan perantaraan agen travel. Hasilnya adalah permohonan visa saya ditolak. Jika saya mengingat kembali masa-masa tersebut, sepertinya beberapa hal berikut menjadi penyebab tidak disetujuinya permohonan visa saya:

  • Saya masuk usia dewasa
  • Saya masih kuliah dan belum bekerja
  • Tabungan masih atas nama orang tua
  • Saya berangkat sendiri dan pulang sendiri
  • Belum memiliki penjelasan yang kuat mengenai bagaimana cara saya menghidupi diri selama di Australia

Namun, pada masa tersebut belum ada aturan waktu mengenai kapan bisa mengajukan permohonan visa kembali setelah ditolak. Akhirnya, berhubung saya sudah terlanjur membeli tiket pesawat dan menghindari hangus, saya meminta bantuan Ua (paman) di Australia untuk memberikan surat jaminan selama saya berada di Australia.

Jadi, dibandingkan dengan berkas permohonan visa yang sebelumnya, ada tambahan berikut:

>> Surat jaminan dari warga negara Australia bahwa hidup saya akan ditanggung hingga kembali ke Indonesia

Dalam rentang waktu kurang dari sebulan setelah penolakan, saya segera mengajukan kembali permohonan visa turis ke Kedubes Australia tanpa jasa biro travel.

Permohonan kali ini, kedubes Australia menyetujui memberikan visa kepada saya.

Mengajukan permohonan visa turis Australia 2017

Setelah lama tidak mengunjungi Australia, kali ini saya kembali ingin mengunjungi Australia. Tentu saja kita harus memerhatikan hal-hal berikut:

  1. Alur permohonan visa terbaru (saat ini pengajuan visa harus melalui VFS Global, tidak bisa lagi langsung ke Kedubes)
  2. Tipe visa yang kita cari
  3. Syarat permohonan visa terbaru (jangan pernah berasumsi bahwa persyaratan pengajuan visa akan selalu sama)
  4. Biaya pengajuan visa (bisa jadi ada perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya)
  5. Profil kita (apakah masih lajang, sudah menikah, sudah punya anak, pendapatan bulanan, seberapa sering ke luar negeri, dll)

Jika kita benar-benar jeli memerhatikan syarat permohonan visa turis Australia berbasis tipe visa yang kita cari, kita bisa memerkirakan seperti apa profil yang akan disetujui permohonan visanya oleh Kedubes Australia.

Saat ini, profil saya secara umum sebagai berikut:

  • Berusia 30an
  • Telah menikah dan memiliki anak
  • Memiliki bisnis sendiri (PT) alias wiraswastawan / entrepreneur

Saya memiliki tujuan berlibur ke Australia. Berarti, visa yang saya cari adalah visa kunjungan untuk turis.

Jika Anda ada yang bingung tipe visa yang Anda cari, Anda bisa mengunjungi http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/Checklist_Visitor.html atau http://www.vfsglobal.com/Australia/Indonesia/visit-visa.html

Selain itu, Anda juga bisa menelusuri informasi di internet dan media sosial mengenai pengalaman para individu yang pernah mengajukan visa ke Australia.

Untuk kasus saya, langkah-langkah yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Sejak awal Juli 2017, melakukan pengecekan informasi di situs Kedubes Australia dan VFS Global,
  2. Melakukan penelusuran informasi di internet, khususnya blog mengenai kisah-kisah yang pernah mengajukan visa turis Australia.

Saya kemudian menemukan beberapa kesulitan, yaitu:

  • Informasi-informasi resmi yang bisa saya temukan selalu tertuju bukan kepada pemilik perusahaan (wiraswasta)
  • Seseorang dengan profil wiraswasta secara otomatis sulit memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan, misal surat rekomendasi kantor, surat atasan, dan berkas-berkas lain yang diperuntukkan bukan kepada pemilik bisnis
  • Info-info nonresmi (blog, forum) terbaru yang saya temukan, semuanya bukan dalam posisi sebagai pemilik bisnis
  • Saya menemukan informasi nonresmi mengenai pengajuan visa turis dalam posisi sebagai pemilik bisnis, tetapi usia informasi tersebut sudah di atas lima tahun. Berarti validitasnya sudah menurun.

Maka, per 20 Juli 2017, saya memilih mengunjungi langsung kantor VFS Global di Kuningan City untuk mendapatkan berbagai informasi yang saya cari. Alhamdulillah semua pertanyaan saya terjawab dengan baik dan yang terpenting, diberikan oleh pihak yang memang ditunjuk resmi oleh Kedutaan Besar Australia.

Informasi yang saya dapatkan termasuk:

  • Saat mengajukan permohonan visa, sebaiknya sudah siap di VFS Global sekitar jam 09:00 agar mendapatkan nomor antrian awal,
  • Biaya pengajuan visa turis Australia 2017 adalah Rp 1.628.000/orang,
  • Jika ingin mendapatkan pemberitahuan via SMS mengenai status jawaban permohonan visa, biayanya Rp 25.000/orang,
  • Document checklist visitor visa (subclass 600) Tourist Stream,

Visitor Visa (Subclass 600) Tourist Stream document checklist

  • Informasi untuk pemrosesan visa,

Informasi untuk Pemrosesan Visa Australia

  • Aplikasi visitor visa (subclass 600) Tourist Stream.

Application for a visitor visa Australia – tourist stream

Persiapan pengajuan permohonan visa turis Australia 2017

Segera setelah saya mendapatkan paspor baru biasa elektronik per awal Agustus 2017, per 18 Agustus 2017 saya segera mengajukan permohonan visa turis Australia dengan durasi tinggal hampir sebulan dengan berkas-berkas sebagai berikut:

  • Informasi untuk pemrosesan visa yang sudah saya isi
  • Aplikasi visitor visa – tourist stream yang sudah saya isi
  • Salinan paspor biasa elektronik atas nama saya
  • Pas foto terbaru ukuran 45 mm x 35 mm satu lembar yang saya tempel di lembar aplikasi visa
  • Salinan akta kelahiran
  • Cetakan resmi bank berisi pernyataan keuangan dalam 50 hari terakhir
  • Salinan tiket pesawat PP
  • SIUP dan TDP
  • Salinan KTP
  • Salinan KK
  • Salinan buku perkawinan
  • Salinan paspor-paspor saya sebelumnya

Semua di atas adalah berkas yang saya kumpulkan. Banyak ya? Hahaha. Tidak ada yang lain, misal pesanan kamar hotel.

Sudah gitu, petugas VFS Global menyampaikan bahwa keputusan Kedubes Australia mengenai lolos tidaknya pengajuan visa saya memakan waktu hingga 15 hari kerja. Lama yah…

Dan….. Ada hal yang patut diperhatikan, saya mengunjungi Australia bersama mamah, istri, dan anak saya. Lantas, bagaimana dengan urusan visa mereka?

Mereka mengurus visa menggunakan jasa biro travel dan saya memilih mengurus visa sendiri. Pengajuan memang terpisah dan alasannya karena saya ingin mengetahui dan merasakan sendiri pengurusan visa turis Australia (yang konon lebih susah dari visa Schengen) beserta tetek bengeknya. Jadi tidak sekedar “katanya… katanya”.

Ada beberapa hal yang patut diketahui dari berkas-berkas yang sudah saya kumpulkan.

Informasi untuk pemrosesan visa. Dalam lembar informasi untuk pemrosesan visa, saya menyatakan sudah pernah pergi ke Australia, Kanada, Uni Eropa, China, Jepang, Singapura, Malaysia, negara lain di Asia, dan negara lain. Saya menginterpretasikan bahwa pemerintah Australia ingin agar para turis Indonesia yang mengunjungi negaranya memang sudah biasa mengunjungi negara lain. Semakin banyak negara yang dikunjungi, semakin mudah proses perizinan visa.

Pas foto terbaru ukuran 45 mm x 35 mm. Supaya murah, saya membuat pas foto di ITC Fatmawati gerai Fuji Film. Cukup Rp 25.000,00, saya mendapatkan empat lembar. Hehehe.

Cetakan resmi bank berisi pernyataan keuangan. Karena tidak pernah ada pernyataan resmi mengenai kewajiban besaran isi tabungan dan berapa lama durasi yang harus ditunjukkan, saya memilih menunjukkan angka sekitar Rp 50.000.000,00 secara konstan dalam 50 hari terakhir. Alasannya adalah, saya memandang bahwa Pemerintah Australia ingin agar para turis Indonesia yang mengunjungi negaranya bisa menghidupi diri sendiri selama tinggal di sana.

Berdasarkan penelusuran informasi yang saya lakukan, biaya hidup sebulan di Australia sekitar A$ 1,200/orang. Jadi, dengan memasukkan angka 50 juta rupiah selama 50 hari terakhir seharusnya cukup meyakinkan bahwa saya tidak berniat menjadi gembel atau pengemis di Australia.

Catatan dalam aplikasi visa. Sebanyak 17 halaman pertanyaan ada dalam aplikasi visa pengunjung – turis yang saya terima. Di dalamnya, meski diminta detail, ada pertanyaan-pertanyaan yang saya jawab seadanya, misal pernyataan bahwa saya membiayai hidup di Australia dengan akun bank pribadi + kartu kredit, mengunjungi Australia bersama ibu, istri, dan anak, dll.

Catatan penting permohonan visa turis Australia 2017

Dengan semua pertanyaan dan berkas yang diminta, Pemerintah Australia terlihat tidak mengambil keputusan secara parsial. Jika ada salah satu bagian dirasa lemah, bagian lainnya harus bisa menambal, dst.

Sebagai contoh saat saya melihat pengajuan visa saya, saya melihat bahwa kedatangan saya bersama ibu, istri, dan anak dapat menjadi poin yang melemahkan jika tidak mengajukan catatan keuangan yang bisa menghidupi kami semua. Jadi, ibu dan istri saya sama-sama mengajukan catatan keuangan akun bank personal saat mengajukan permohonan visa.

Keputusan pengajuan permohonan visa turis Australia 2017

Australia Visa Grant Notice

Per jam 08:32, Kamis, 24 Agustus 2017, saya mendapatkan informasi bahwa permohonan visa saya disetujui.

Berarti, ada sekitar tiga hari kerja efektif untuk memroses permohonan visa saya. Ngga perlu sampai lima belas hari kerja. Huehehehehe.

Padahal, kelengkapan berkas yang saya ajukan lebih sedikit dibandingkan dengan Ibu, istri, dan anak saya yang mengajukan via travel. Misal pernyataan keuangan bank yang >=3 bulan, surat izin suami, dll, dkk. Weleh, weleh. Sudah lebih banyak, ternyata pemrosesan visa mereka jauh lebih lama secara signifikan dibandingkan dengan saya, yaitu 13 hari kerja dengan hasil akhir disetujui.

Ternyata keputusan saya untuk maju dan merasakan sendiri bagaimana proses permohonan visa turis Australia 2017 adalah keputusan tepat.

Depok, 17 September 2017

Andika Priyandana

 

 

 

 

 

Iklan

7 thoughts on “Catatan Blogger Akhir Pekan: Tourist Visa Australia 2017

  1. Agak aneh aja klo lembar dokumen check list 2015, sedangkan pengajuan 2017. Bukankah itu uda kadaluarsa juga. Sy daftar visa 2016 & di dokumennya pun juga tercetak 2016.

  2. Assalamualaikum pak. sangat bagus sèkali postingan bapak di atas.. lengkap dengan pengalaman, baik visa diterima ataupun cerita visa di tolak.

    Pak saya ingin menanyakan dlm pengajuan visa tourist holiday. saat ini status saya ex Mahasiswa dan sedang mengikuti kursus di salah satu t4, serta ada usaha mandiri di rumah. bagaimana kiranya menurut pertimbangn bapak, karna saya di sponsori /ditanggung secara penuh oleh ayah saya yg berstatus sebagai Pns, Alhamdulillah rekening beliau stabil selama 4bulan terakhir. Dan saya juga sdh diberikan invitation letter oleh kakak sya yg sdg kuliah di Ausi selama sya di sana. tujuan sya di sana untuk mengunjungi kakak sya.

    Yang saya tanyakan dengan posisi pekerjaan/kegiatan sya saat ini dan posisi disponsori oleh orgtua, apakah kemungkinan besar visa sya ditolak menurut pandangan bpak ?

    karna jika sya memakai referensi/laporan koran tabungan sya sendiri, saat ini hanya kisaran 30jt dan angka tersebut baru 2bulan belakangan, maklum usaha mandiri sya baru mulai bergerak, maka dari itu sya meminta sponsor dana dri ayah saya.
    ooh iya pak, apakah perlu melampirkan Skck ?
    trimakasih pk

  3. Assalamualaikum pak, saya Any. sangat bagus sèkali postingan bapak di atas.. lengkap dengan pengalaman, baik visa diterima ataupun cerita visa di tolak.
    Pak saya ingin menanyakan dlm pengajuan visa tourist holiday. saat ini status saya ex Mahasiswa dan sedang mengikuti kursus toefl serta ada usaha mandiri di rumah. bagaimana kiranya menurut pertimbangn bapak, karna saya berangkat di sponsori /ditanggung secara penuh oleh ayah saya yg bekerja sebagai Pns, Alhamdulillah rekening beliau stabil selama 4bulan terakhir. Dan saya juga sdh diberikan invitation letter oleh kakak sya yg sdg kuliah di Ausi selama sya di sana. tujuan sya di sana untuk mengunjungi kakak sya.
    Yang saya tanyakan dengan posisi pekerjaan/kegiatan sya saat ini dan posisi disponsori oleh orgtua, apakah kemungkinan besar visa sya ditolak menurut pandangan bpak ?
    karna jika sya memakai referensi/tabungan sya sendiri saat ini hanya kisaran 30jt dan angka tersebut baru 2bulan belakangan, maklum usaha mandiri sya baru mulai bergerak, maka dari itu sya meminta sponsor dana dri ayah saya

    • Waalaikum salam Bu Any. Jika memerhatikan penjelasan Ibu, mohon maaf jawaban saya adalah ragu-ragu. Basis pendapat saya adalah sebagai berikut:

      1. Status eks mahasiswi yang memberikan kesan kemungkinan akan mencari pekerjaan/menjadi imigran di Australia,
      2. Usaha mandiri baru mulai bergerak (jika sudah berbentuk PT, lebih baik dan silahkan lampirkan SIUP dan TDP),
      3. Sponsor ayah, sementara yang berangkat Anda. Beda cerita jika ayah Anda berangkat dan Anda ikut serta,
      4. Invitation letter dari kakak yang sedang kuliah di Australia, berarti bukan Warga Negara Australia alias masuk kategori asing,
      5. Tabungan 30 juta masuk kategori kecil dan baru dua bulan. Lagipula, yang dilihat dari rekening koran adalah proses transaksi di dalamnya.

      Supaya lebih aman, saya lebih menyarankan ayah Anda ikut ke Australia dan memasukkan Anda sebagai tanggungan dalam pengajuan visa.

      Namun jika Anda ingin tetap mencoba mengajukan, apa pun hasilnya, bisa menjadi pelajaran berharga mengenai pengajuan visa.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s