Catatan Blogger Akhir Pekan: Membaca Om Telolet Om dan Aleppo Melalui Twitter

Twitter, di tengah penurunan popularitas, ternyata tetap mampu memberikan masukan tajam terkait tren, minat, dan arus opini masyarakat, antara lain Om Telolet Om dan Aleppo.

Pada 21 Desember 2016, saya sempat tertegun dengan ‘serangan’ Om Telolet Om yang bermunculan relatif serempak di grup-grup Instant Messenger, obrolan internet, dan jejaring sosial. Semakin mengherankan, Om Telolet Om ternyata populer tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara.

Cristiano Ronaldo Om Telolet Om

Cristiano Ronaldo Om Telolet Om

Salah satu yang ikut arus kegilaan Om Telolet Om di mancanegara adalah klub sepakbola Real Madrid mengunggah foto Cristiano Ronaldo dengan narasi ‘Hello Indonesia!’ dan ‘OM TELOLET OM’.

Bagi para marketer dan pemerhati dunia digital, tentunya fenomena Om Telolet Om sangat menarik untuk dibaca. Apalagi, Om Telolet Om memberikan kesegaran di tengah kejenuhan dan semakin besarnya rasa jengkel yang dialami para pengguna jejaring sosial di Indonesia terkait konten-konten monoton negatif dan hitam yang berhubungan dengan Pilkada DKI, salah satu tokoh Cagub DKI Jakarta, dan agama.

Data Om Telolet Om di Twitter - sumber Ismail Fahmi, Desember 2016

Data Om Telolet Om di Twitter – sumber Ismail Fahmi, Desember 2016

Ismail Fahmi, pendiri Awesometrics, melalui analisis di media sosial Twitter memberikan deskripsi data yang sangat menarik. Senada dengan banyak pengguna media sosial, Ismail mengungkap sikap positif terkait fenomena Om Telolet Om, “Apapun itu, kita harus berterimakasih pada Telolet. Setelah berhari-hari kita sibuk dan mungkin lelah dengan isu-isu yang berat, hari ini kita mendapat hiburan yang menyegarkan. Mendapat kebahagiaan luar biasa dengan cara yang sangat mudah ‘Om Telolet Om…’”

Melalui pembacaan data Twitter yang dilakukan Ismail sejak 21 Desember siang dengan kata kunci ‘telolet’, jumlah status Twitter yang didapat sangat gigantik. Setiap jamnya dapat diperoleh cuitan hingga 70.000 dan menjelang tengah malam, total cuitan Telolet mencapai hampir 500.000. Jumlah tersebut terhitung sangat besar dan sangat dipahami jika menjadi tren dunia.

Telolet meraih popularitas antara lain dari sumbangsih akun-akun asing seperti @marcmarquez93, @Zedd, @KarimyScreamy, @billboard, dan masih banyak lagi. Para DJ internasional seperti @Zedd dengan basis pengikut yang sangat besar bisa dikatakan memiliki sumbangsih signifikan terhadap popularitas Om Telolet Om, karena dengan cepat mendapatkan cuit ulang dari para pengikutnya, dari satu DJ ke DJ lain, dari satu basis penggemar ke basis penggemar lain, dan virus Telolet tersebar dengan sangat cepat dan masif.

Selain status, Om Telolet Om meraih popularitas melalui penggunaan tagar #indonesia dan #OmTeloletOm. Melalui bacaan data Twitter pula, Ismail melihat sentimen positif (warna hijau pada gambar) mendominasi para pengguna.

Hal ini menunjukkan, sebenarnya dari hal-hal sederhana pun bisa diraih kesenangan dan kebahagiaan, bahkan rasa tersebut ditunjukkan dalam aksi nyata agar kebahagiaan terasa lebih riil. Ternyata, kebahagiaan memang simpel.

Membaca Aleppo berbasis data Twitter

Selain Om Telolet Om, Twitter dapat digunakan untuk menganalisis isu Aleppo secara lebih mendalam berbasis data. Hasil yang didapatkan antara lain adalah adanya impor konflik Suriah ke Indonesia melalui media sosial. Hal ini dipertegas melalui diskusi Ismail Fahmi dan Abdul Malik Gismar, pakar konflik dari Paramadina yang baru saja menghadirkan dua mantan pelaku teror pada awal Desember 2016.

Bacaan konflik data Aleppo di Twitter - sumber: Ismail Fahmi

Bacaan konflik data Aleppo di Twitter – sumber: Ismail Fahmi

Berdasarkan pembacaan data Twitter, terlihat bahwa pusaran konflik Suriah ada dalam kluster-kluster pendukung Freedom in Iran dan Syrian Revolution. Percakapan yang muncul melalui kluster tersebut terlihat sangat aktif dan sangat terbantu dengan basis pengikut yang tinggi.

Kluster Freedom in Iran dan Syrian Revolution semakin populer di jagad Twitter dengan bantuan framing dari kluster media-media mainstream seperti Al Jazeera, BBC, CNN, dll. Saat ditilik lebih mendalam, terlihat adanya kolaborasi yang dilatarbelakangi dengan kepentingan yang berbeda-beda.

Menariknya, berdasarkan bacaan data Twitter, hanya Indonesia dengan basis pengguna yang besar terlihat aktif membahas isu Suriah dan Aleppo. Hal tersebut terlihat dengan terbentuknya kluster tersendiri yang terbangun melalui kesamaan bahasa (Indonesia) dan framing isu. Keaktifan kluster ini juga terlihat menonjol dari ukuran yang besar di dalam grafik.

Isu-isu yang terdapat dalam kluster Suriah adalah isu pembantaian, pengungsi, genosida, dll. Namun begitu isu-isu tersebut masuk ke Indonesia, berbasis data yang sudah diperoleh, justru terjadi pergeseran isu menjadi pertentangan Sunni – Syiah. Konten negatif, antara lain ujaran kebencian terhadap Syiah, sangat terlihat ketika para pengguna Twitter membahas isu Suriah.

Dari kumpulan data Aleppo dengan kata kunci Shia dan Syiah, terlihat status yang paling sering mendapatkan cuitan, melalui akun internasional antara lain dari AJ+ dan BBC yang memberitakan sebuah wilayah Syiah.

Sedangkan dari user Indonesia terlihat @CondetWarrior menuliskan Syiah yang disertai ujaran yang mudah membakar amarah ‘laknatullah’ dan ‘iblis’.

Melalui penjabaran data di atas, harus diakui bahwa memang ada usaha impor konflik secara terencana ke Indonesia melalui media sosial. Meski demikian, tentunya hipotesis ini memerlukan penelusuran lebih mendalam dan analisis dari sumber-sumber data lainnya.

Sedangkan dalam konteks bisnis dan marketing, kita bisa melihat bahwa di era yang semakin digital, sepotong informasi dapat menyebar dengan sangat cepat dari khatulistiwa hingga ke seluruh penjuru dunia kurang dari sehari. Penyebaran informasi itu pun dengan cepat dibareng aksi-aksi yang selaras.

Melalui media sosial pula, informasi negatif dapat pula menyebar dengan cepat dari luar negeri ke Indonesia. Maka, kehati-hatian dalam bersikap dan bertindak baik di dunia nyata maupun dunia maya menjadi keniscayaan bagi kita semua baik di dunia bisnis maupun pribadi.

Depok, 23 Desember 2016

(Andika Priyandana)

Iklan

7 thoughts on “Catatan Blogger Akhir Pekan: Membaca Om Telolet Om dan Aleppo Melalui Twitter

  1. Wah, om telolet om itu udh trending topic dan gak ada habisnya jadi bahan pembicaraan. Sampe sampe dj, viners bikin soal om telolet om ya pastinya telolet versi bus luar negri wkwkw

  2. Ping-balik: Giveaway Saat Pandemi COVID-19 | WebLog Andika Priyandana

  3. Ping-balik: Dilema Media Sosial, Dilema Kita Bersama | WebLog Andika Priyandana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s