Catatan Blogger Akhir Pekan: Anthony Tan, Grab, dan Startups

Pelajaran sangat berharga dari Anthony Tan (Grab), in his words, mengenai perusahaan rintisan (startups) yang berhasil saya rangkum.

Anthony Tan of Grab in Forbes Global CEO Conference 2016, Jakarta - photo source Weber Shandwick 2016

Anthony Tan of Grab in Forbes Global CEO Conference 2016, Jakarta – photo source Weber Shandwick 2016

Saya mendapatkan kesempatan emas menghadiri Forbes Global CEO Conference di Jakarta pada 29 November 2016 s.d. 1 Desember 2016. Namun karena berbagai kesibukan dan jadwal, saya baru bisa menghadiri acara tersebut di hari Kamis sekaligus hari terakhir.

Dalam acara tersebut, salah satu hal yang benar-benar memberikan sumbangsih kepada isi otak saya yang masih sangat memerlukan banyak pengetahuan dan informasi berharga mengenai dunia bisnis adalah kesempatan bertatap muka dan melakukan tanya jawab dengan Anthony Tan dalam ruangan khusus dengan jumlah peserta yang sangat terbatas.

Bagi Anda yang belum mengetahui Anthony Tan, dia adalah pendiri dan Direktur Utama Grab (dulu GrabTaxi), aplikasi layanan kendaraan panggilan asal Malaysia yang didirikan pada 2012. Anthony menjadi salah satu pembicara dalam Forbes Global CEO Conference di Jakarta dengan tema Managing Risks – Mengelola Risiko.

Mengapa start-up (perusahaan rintisan) gagal?

Pertemuan dengan Anthony Tan - Grab

Pertemuan dengan Anthony Tan – Grab

Dalam pertemuan dengan Anthony Tan, dia memulai pembicaraan dengan pertanyaan, “Mengapa banyak perusahaan rintisan gagal?”

Anthony kemudian menjawab sendiri pertanyaan tersebut, “Karena kehabisan uang.”

Perusahaan rintisan secara umum mengalami kegagalan dalam menjalankan usahanya karena mereka kehabisan uang dalam menjalankan perusahaan. Anthony Tan memberikan tiga (3) masukan untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, yaitu:

Pertama, miliki dana yang sangat besar. Anthony menyampaikan bahwa selama 4.5 tahun Grab berdiri sudah berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari US$ 1.4 miliar. Dari total pendanaan tersebut, Anthony menyatakan bahwa Grab masih memiliki sekitar US$ 1 miliar dalam akun bank.

Kedua, pastikan basis biaya yang rendah. Anthony menyampaikan bahwa dia mampu melakukan pengelolaan dana lebih dari US$ 1.4 miliar dan masih memiliki sekitar US$ 1 miliar dalam akun bank karena Grab mampu memastikan basis biaya yang tetap rendah.

Ketiga, super fokus. Salah satu alasan yang menyebabkan Grab memiliki basis biaya yang rendah adalah model bisnis yang super fokus, in Anthony’s own words. Grab hanya dan hanya berfokus pada pasar Asia Tenggara. Anthony menyampaikan bahwa dia mendapatkan pertanyaan-pertanyaan mengenai kemungkinan ekspansi ke luar Asia Tenggara dan Anthony menjawabnya dengan prinsip bisnis Grab untuk super fokus hanya kepada pasar Asia Tenggara.

Selain ketiga hal di atas, Anthony juga menyampaikan masukan-masukan untuk memastikan keberlangsungan usia perusahaan rintisan dan salah satu yang paling krusial adalah pemahaman kebutuhan dan masalah konsumen secara sangat mendalam dan detail.

Kemudian, Anthony menyampaikan, dalam konteks Grab, agar jangan memberikan ikan kepada konsumen, tetapi berikan pancing. Pastikan juga agar pancing tersebut mampu mengikat konsumen secara eksklusif.

Anthony kemudian membuktikan keberhasilan strateginya dengan tiga (3) parameter yang berhasil diraih Grab, yaitu:

Pertama, dibandingkan dengan tahun lalu, Grab sudah memotong 50% subsidi untuk para pengemudi,

Kedua, dalam periode yang sama dengan parameter pertama, Grab berhasil menaikkan pendapatan pengemudi secara rerata antara 30 s.d. 35 persen.

Ketiga, Grab juga berhasil menambah jumlah dana yang dimiliki sebesar 300 persen, masih dalam periode yang sama.

Berdasarkan hal-hal yang sudah Anthony sampaikan dalam pertemuan sekitar 30 menit, saya sudah mendapatkan sangat banyak ilmu berharga yang semoga bisa berguna bagi saya maupun para pelaku bisnis rintisan lainnya. Terima kasih Anthony!

Depok, 4 Desember 2016

Andika Priyandana

 

 

3 thoughts on “Catatan Blogger Akhir Pekan: Anthony Tan, Grab, dan Startups

  1. Halo mas Andika.

    Baru sempat baca tulisan ini padahal saya sudah bookmark sejak kapan tahun dan benar-benar bermanfaat. Sebagai orang finance saya setuju sekali bahwa bagaimanapun modal yang besar akan memudahkan bisnis tetap berjalan sesuai dengan harapan walau tidak selalu menjadi patokan utama.

    nice sharing.

    Salam

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s