Membangun Toko di Dunia Maya

Hal-hal apa yang perlu diketahui para pelaku UMKM dan IKM saat membangun toko di internet?

Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (2014), jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia pada 2012 mencapai 56.534.592 unit. Angka tersebut menunjukkan peran penting para pelaku UMKM dalam perekonomian negara. Apalagi jika kita turut memasukkan angka pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berjumlah 3.52 juta unit dan merupakan lebih dari 99.8% dari unit usaha industri nasional. Maka menjadi hal sangat lumrah dan bahkan wajib, jika pemerintah menunjukkan dukungan. Dukungan tersebut antara lain melalui Perpres Nomor 8 tahun 2016 tentang Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Tentunya kita berharap dengan terbentuknya KEIN, kajian terhadap permasalahan ekonomi dan industri nasional dapat dilaksanakan dengan lebih tajam dan komprehensif, sehingga dapat menyampaikan saran tindak strategis dalam menentukan kebijakan ekonomi dan industri nasional. Karena sebagaimana ujaran Presiden Joko Widodo bahwa UMKM yang memiliki daya tahan tinggi akan mampu untuk menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global.

Permasalahan UMKM dan IKM

Secara makro, pemasalahan yang dihadapi UMKM dan IKM dapat dibagi menjadi tiga hal , yaitu permodalan, manajemen administrasi, dan teknologi. Adanya keterbatasan modal membuat para pelaku UMKM dan IKM menghadapi kesulitan seperti mendirikan toko atau sekedar gerobak tempat berdagang.

Ya, sekedar gerobak pun bisa menjadi masalah karena patut kita ketahui bahwa biaya mendapatkan gerobak dengan fasilitas minim menghabiskan uang minimal 1.5 juta rupiah. Uang itu belum termasuk biaya bahan mentah, bahan baku, biaya perizinan, dan berbagai biaya lain yang bisa membuat seseorang menjadi malas berwirausaha.

Selain masalah modal, para pelaku UMKM dan IKM mengalami masalah administrasi karena banyak yang belum memahami disiplin administrasi. Contoh termudah adalah mencampuradukkan pengeluaran pribadi dan perusahaan dalam satu akun dan satu laporan keuangan.

Sedangkan pemanfaatan teknologi menjadi masalah ketiga yang umum dihadapi pelaku UMKM dan IKM. Contohnya adalah kurangnya pengetahuan memanfaatkan dan mendayagunakan internet untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk yang dimiliki.

Tulisan singkat ini tentu saja tidak akan mampu membahas semua masalah umum yang dihadapi para pelaku UMKM dan IKM. Maka dengan segala keterbatasan yang ada, penulis memutuskan memfokuskan isi tulisan kepada cara-cara memberdayakan teknologi internet dalam wujud membangun toko di dunia maya. Dengan membangun toko di dunia maya, diharapkan para pelaku UMKM dan IKM dapat mengatasi sebagian masalah permodalan sekaligus masalah pemanfaatan teknologi.

Hal-hal yang perlu diketahui saat membangun toko di internet

Membangun Toko di Internet

Membangun Toko di Internet

Sebelum kita membahas detail mengenai hal-hal yang perlu diketahui saat membangun toko di dunia maya alias internet, perlu diketahui bahwa pemerintah memiliki target ambisius meningkatkan transaksi perdagangan daring pada 2016 hingga mencapai angka US$20 milyar (kominfo.go.id). Angka yang meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan nilai transaksi perdagangan daring yang mencapai US$ 12 milyar pada 2014.

Jika angka tersebut dirasa sudah sangat besar bagi sebagian pembaca, ketahuilah bahwa pada 2020, volume bisnis perdagangan daring direncanakan mencapai US$ 130 milyar dengan angka pertumbuhan per tahun rerata 50 persen. Namun menuntaskan pencapaian angka tersebut jelas tidak mudah. Sebuah artikel di media massa ternama Indonesia hari Sabtu, 23 April 2016, memberikan judul ‘Pasar Digital Belum Optimal’.

Lebih lanjut, artikel tersebut menceritakan bahwa keterbatasan pengetahuan menjadi kendala para pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka di pasar digital. Hal tersebut sungguh sangat disayangkan mengingat betapa besarnya potensi kanal internet saat dibandingkan dengan kanal konvensional. Pemaksimalan potensi kanal internet, antara lain untuk keperluan pendirian toko, dapat jauh mereduksi biaya permodalan yang umum dihadapi para pelaku UMKM dan IKM.

Harap diingat bahwa membangun toko di internet berbeda dengan membangun toko dalam pengertian menumpuk bata, menempelkan adonan semen, meletakkan peralatan dan perlengkapan semisal meja dan kursi, hingga mengurus buka serta tutup pintu setiap hari.

Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui saat membangun toko di internet:

Pertama, berdayakan situs-situs yang sudah ada dan berfungsi sebagai pasar daring / online. Banyak nama-nama tenar Indonesia yang berfungsi sebagai online marketplace, baik marketplace B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer). Pilih marketplace yang paling memenuhi kebutuhan Anda, khususnya dari sisi fokus segmentasi konsumen. Jangan sampai Anda memiliki produk-produk untuk dunia industri, tetapi memilih membuat toko di situs selain B2B Online Marketplace.

Kedua, pilih marketplace yang lebih dari sekedar marketplace. Pilih marketplace yang memberikan banyak nilai tambah bagi konsumennya. Nilai tambah tersebut tentunya harus mampu mendukung laju bisnis kita, antara lain eksisnya relasi dengan media massa, adanya hubungan profesional dengan penyedia solusi pergudangan dan penyimpanan barang, hingga tersedianya jasa pengiriman pihak ketiga.

Ketiga, rawat toko yang sudah dibangun di dunia maya. Saat Anda sudah membuat akun untuk mempromosikan, memasarkan, dan menjual produk-produk di situs atau marketplace yang Anda pilih, ingat untuk merawatnya secara rutin. Pengertian merawat toko di dunia maya adalah menjaga reputasi, mempromosikan toko baik melalui fitur internal marketplace atau ke media-media sosial, memperbarui produk yang ditampilkan, memperbaiki konten, dll.

Keempat, utamakan konten. Sekali lagi, utamakan konten. Pilih foto-foto dengan warna-warna dan sudut pandang menarik. Gunakan kalimat-kalimat yang mengandung kata kunci yang umum dicari konsumen Anda. Konten yang berkualitas dan menarik adalah faktor krusial penarik perhatian konsumen.

Kelima, selalu tingkatkan pengetahuan mengenai digital marketing. Tugas sebagai wirausaha digital tidak berhenti hanya pada langkah membangun toko daring. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, ketahui juga ilmu-ilmu pemasaran digital, antara lain content marketing, Search Engine Optimization (SEO), dan Social Media Marketing. Kalau hasil yang kita inginkan belum tercapai, anggap sebagai tantangan. Ingat bahwa pengusaha sejati pantang menyerah, ulet, dan tekun.

Jakarta, 22 Mei 2016

Andika Priyandana

Catatan: Versi tersunting artikel ini telah dimuat di Koran Kontan, 25 Mei 2016, dan Kontan Online. 

One thought on “Membangun Toko di Dunia Maya

  1. Ping-balik: Hanya Bagi yang Masih Takut Berbisnis! | WebLog Andika Priyandana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s