Jika Anda ingin meraih kesuksesan dalam strategi marketing, pusatkan fokus Anda terhadap konsumen Anda dan perilaku mereka, bukan yang lain.
Dalam ilmu Perilaku Konsumen, teori Pengambilan Keputusan saat memutuskan untuk membeli sebuah produk selalu berlangsung secara berurutan dan dimulai dari identifikasi masalah, pencarian informasi, melakukan evaluasi solusi alternatif, pemilihan tempat pembelian, membeli produk, dan melakukan kegiatan pasca pembelian.
Nah, apakah langkah-langkah memahami perilaku konsumen sesimpel deskripsi yang sudah disebutkan? Tentu saja tidak. Perilaku konsumen tidak pernah statis, selalu dinamis. Cara konsumen berpikir, bersikap, dan berperilaku baik secara individu maupun kelompok selalu berubah dan hal ini patut dipahami marketer. Agar dapat memahami dan memprediksi perilaku tersebut dengan baik, perlu dilakukan riset dan analisis.
Selama ini secara umum berdasarkan berbagai riset dan analisis, perubahan perilaku konsumen biasanya dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku, komunikasi non-verbal, perspektif waktu, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, demografi, level literasi, peraturan, dan masih banyak lagi.
Namun sekali lagi patut diingat, perilaku konsumen tidak pernah bersifat kaku dan tetap sehingga ada yang disebut tren. Tren perilaku konsumen di masa lalu belum tentu sama dengan tren perilaku konsumen di masa mendatang, misalnya tahun 2015.
Melalui riset dan analisis yang telah dilakukan, Frontier Consulting Group telah menemukan 7 tren perilaku konsumen Indonesia yang pantas menjadi basis perumusan strategi bisnis dan marketing Anda di masa depan, khususnya dalam hal brand, targeting, positioning, product / service, communication, pricing, channel, dan people.
Beriku ini 7 Tren Perilaku Konsumen Indonesia 2015:
Pertama, peningkatan permintaan produk-produk dengan manfaat jangka panjang. Konsumen Indonesia semakin meneguhkan pilihannya pada produk-produk berkualitas dengan manfaat jangka panjang.
Kedua, kebutuhan mencari kenyamanan yang lebih tinggi. Selaras dengan pilihan pada produk-produk dengan manfaat jangka panjang, faktor kenyamanan yang lebih tinggi pun menjadi kebutuhan konsumen Indonesia di tahun 2015.
Ketiga, peningkatan konsumen kolaboratif. Lalu, konsumen Indonesia tidak lagi ingin dijadikan objek semata. Konsumen ingin turut berkolaborasi dalam penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Keempat, perpindahan dari nilai fungsional ke emosional. Konsumen Indonesia juga semakin menekankan nilai-nilai emosional dan bukan fungsional dalam produk-produk yang mereka konsumsi.
Kelima, pencarian otentisitas. Tentu saja, dengan disebutkannya tren-tren perilaku konsumen Indonesia sebelumnya, otentisitas produk lebih menjadi pilihan untuk tahun 2015. Lebih jauh lagi, mengutamakan otentisitas berarti menghargai hak cipta.
Keenam, peningkatan orientasi dalam hal-hal agama. Yang menarik, sisi spiritual turut menjadi salah satu tren perilaku konsumen Indonesia 2015. Perhatikan hal-hal religius yang menjadi pilihan konsumen Anda jika tidak ingin tergelincir dari pasar.
Ketujuh, semakin peduli kesehatan. Terakhir tapi bukan berarti yang terkecil, tren perilaku konsumen Indonesia tahun 2015 semakin menunjukkan kepedulian pada kesehatan. Maka, cobalah untuk mengedepankan nilai-nilai yang berkorelasi positif dengan kesehatan agar produk Anda semakin dilirik konsumen.
Catatan: Versi tersunting artikel ini telah dimuat di Majalah Marketing edisi Januari 2015
Ping-balik: Era Digital, Pasar yang Terus Berubah – ensiklopediamandar.com