Kabinet baru telah memberikan harapan baru bagi industri asuransi Indonesia. Apa saja langkah-langkah Sequis Life agar meluncur mulus di atas ombak optimisme ekonomi?
Dunia asuransi dianggap memiliki prospek yang jauh lebih baik pada tahun 2015. Karenanya, Edisjah (Director & Chief Agency Officer PT. Asuransi Jiwa Sequis Life) berani menyatakan bahwa Sequis Life menetapkan target pertumbuhan premi new business sebesar 30 persen dibandingkan tahun 2014.
Target tersebut diucapkan dengan nada optimis meski pertumbuhan premi new business secara nasional sempat mengalami stagnasi dua tahun terakhir dan bahkan minus. Bayang-bayang stagnasi tersebut masih terasa pada laporan semester I 2014 yang mengindikasikan bahwa para calon konsumen asuransi memilih bersikap menunggu dan melihat kondisi yang sedang berjalan. Mereka memilih berhati-hati sembari memperhatikan situasi politik, situasi ekonomi, dan faktor-faktor makro lainnya.
Lantas, apa yang menyebabkan Sequis Life berani menetapkan target tinggi tersebut pada 2015?
“Setelah kabinet dilantik, hingga terakhir saat kenaikan harga BBM… Banyak orang cukup terkejut karena situasi yang kondusif dan pasar juga responnya bagus. Kita berharap industri asuransi pun bisa bergerak cukup positif,” demikian penyampaian Edisjah mengenai salah satu alasan Sequis Life berani menetapkan target yang tinggi untuk 2015.
Strategi Sequis Life Mencapai Target 2015
Menilik data pertumbuhan hingga kini, Edisjah melihat bahwa produk Unit Link masih jauh lebih mendominasi dibandingkan dengan produk Tradisional. Karenanya Edisjah berujar, “Unit Link tetap akan menjadi produk yang dominan di Sequis Life di 2015. Sedangkan mengenai kontribusi produk Tradisional yang diperkirakan mencapai proporsi 20 persen per 2014, diharapkan mampu mencapai 25 persen pada 2015.” Demi pencapaian proporsi 25 persen per 2015, Sequis Life berencana menelurkan produk-produk tradisional yang sangat kompetitif dan lebih mudah dijual agen.
Kemudian, Sequis Life juga akan mengeluarkan produk-produk asuransi tambahan (rider) kesehatan yang kompleks dan komprehensif. Edisjah meyakini bahwa berbagai manfaat-manfaat yang ada dalam asuransi tambahan tersebut belum banyak dicakup oleh para pesaing Sequis Life sehingga para agen mampu menjual produk-produk asuransi tambahan tersebut dengan lebih mudah.
Terakhir, Sequis Life berencana lebih meningkatkan anggaran peningkatan nilai merek Sequis Life. Tujuannya tentu saja meningkatkan awareness merek Sequis Life yang saat ini belum semapan para pesaing utamanya.
Tantangan-Tantangan 2015
Edisjah berharap, strategi-strategi tersebut dapat diterima dengan baik oleh para calon konsumen produk-produk asuransi Sequis Life yang berasal dari golongan ekonomi menengah atas, segmen yang selama ini memang menjadi pilihan utama Sequis Life. Salah satu alasan mengapa segmen menengah atas menjadi pilihan adalah pemahaman pengetahuan keuangan yang baik. Dengan pengetahuan keuangan yang baik, golongan ekonomi menengah atas lebih mengetahui manfaat asuransi yang tidak sekedar proteksi, tetapi juga investasi.
Namun pemahaman keuangan ini turut menjadi salah satu penyebab stagnasi pertumbuhan premi new business Sequis Life pada dua tahun terakhir, seperti diucapkan sendiri oleh Edisjah, “Masuk ke high end lebih susah.”
Pemahaman mengenai ekonomi dan keuangan tersebut menyebabkan segmentasi konsumen Sequis Life menjadi lebih skeptis terhadap skema dan produk-produk asuransi yang ditawarkan. Mereka menolak asal membeli produk hanya karena merasa tidak enak terhadap si agen. Para konsumen high end ini, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, turut melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan politik yang ada. Itulah sebabnya mereka lebih memilih bermain aman dan menghindari hal-hal yang berbau investasi.
Hal ini sangat menjadi perhatian Sequis Life karena bisnis asuransi sejatinya adalah bisnis kepercayaan. Penjualan tertinggi produk-produk asuransi diperoleh dari para agen yang menjalin hubungan dengan para relasi, kolega, dan anggota keluarga mereka. Lebih jauh lagi, Edisjah menyatakan bahwa bisnis inti Sequis Life ada di Agency Business. Melalui para agen, konsumen Sequis Life menyadari bahwa manfaat asuransi yang utama untuk melindungi seseorang secara finansial. Lewat para agen jua, tersampaikan komunikasi bahwa semua perusahaan asuransi memiliki iktikad baik untuk memenuhi klaim sepanjang terlegitimasi.
Karenanya, Sequis Life sangat menaruh perhatian terhadap distribusi kanal agency. Sequis Life ingin tumbuh dalam hal ukuran pasar premium dan pertumbuhan Sumber Daya Manusia yang dimiliki, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pendekatan kualitas agen menjadi perhatian Sequis Life karena Edisjah melihat, “Agen-agen yang bisa sukses adalah agen-agen yang mempunyai initial market yang cukup,” Kepemilikan pasar awal para agen ini turut ditunjang oleh Sequis Training Academy of Excellence dan rencana pengintegrasian dengan dunia digital, antara lain E-Submission yang memungkinkan para agen untuk melakukan pendaftaran premi-premi asuransi baru secara daring, piranti lunak expert under writing untuk mempercepat pengecekan mengenai bersih tidaknya pendaftaran premi-premi yang baru, dan payment gateway untuk mempermudah melakukan transaksi pembayaran dengan kartu debit, kartu kredit, serta transaksi-transaksi elekronik lainnya.
Evaluasi Sequis Life
Berdasarkan analisa data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) pada semester I 2015, dari perspektif kanal distribusi agency dari new business, Sequis Life ada di peringkat 5. Sedangkan bila berbicara mengenai total premi secara keseluruhan, Sequis Life ada di peringkat 4.
Edisjah berpandangan bahwa pencapaian-pencapaian ini menunjukkan langkah positif Sequis Life untuk mencapai Visi 2020, yaitu Menjadi Perusahaan Asuransi Pemimpin di Bidang Asuransi Jiwa dan Kesehatan di Indonesia.