Langkah-langkah apa saja yang sudah dikerjakan Alex Janangkih Sinaga selama lebih dari dua tahun memimpin Telkomsel?
Alex Janangkih Sinaga atau lebih dikenal sebagai Alex J. Sinaga sudah menjadi Direktur Utama PT. Telekomunikasi Selular sejak April 2012. Penunjukan Alex menggantikan seniornya Sarwoto Atmosutarno hanya berselang seminggu usai suksesi di PT. Telkom, induk perusaaan PT. Telekomunikasi Selular.
Kini setelah menduduki kursi direktur utama, langkah-langkah serta terobosan apa saja yang sudah dilakukan Alex agar Telkomsel mampu bertahan dan terus melaju di tengah kencangnya perkembangan teknologi dalam industri telekomunikasi? Karena dalam industri yang bergerak sangat dinamis, perusahaan apa pun harus bersikap adaptif dan memiliki kemampuan bersaing yang baik. Agar tujuan tersebut tercapai, tentu saja Alex harus mampu mengelola merek-merek milik Telkomsel dengan baik, selalu inovatif, dan menciptakan SDM mumpuni. Sekarang, mari kita telaah satu demi satu.
Angka-angka dan taburan penghargaan merek-merek dari Telkomsel
KartuHalo, simPATI, dan kartu As. Apakah merek-merek tersebut terdengar familiar di benak Anda? Jika jawaban Anda adalah “Ya”, jawaban Anda sejalan dengan penyampaian dari Alex. Berdasarkan penuturannya, KartuHalo adalah merek pasca bayar yang paling diminati masyarakat, sedangkan simPATI dan kartu As adalah dua merek unggulan prabayar yang memiliki jumlah pelanggan yang hampir relatif sama besar. Kemudian, ada lagi merek lain yang dipandang Alex sebagai langkah inovatif, yaitu LOOP, yang diposisikan untuk menyasar pelanggan remaja.
Alasan Telkomsel mampu meraih pencapaian tersebut adalah pemahaman mendalam tentang segmentasi pasar, khususnya pengertian bahwa tiap segmen memiliki kebutuhan dan aspirasi yang berbeda. Adanya riset dan evaluasi rutin turut membantu memperbarui penawaran merek-merek tersebut secara rutin sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat positioning dari tiap merek yang diasuh Telkomsel semakin kuat.
Bagaimana dari sisi pendapatan? Alex berujar, “Lewat merek-merek yang unggul inilah tahun lalu kami mencatatkan pendapatan sebesar Rp 60 triliun lebih atau tumbuh double digit mencapai 10,1%, lebih tinggi dari rata-rata industri telekomunikasi Indonesia yang tumbuh sekitar 7% sepanjang tahun 2013.”
Sedangkan dari sisi penghargaan, Alex menyampaikan penghargaan-penghargaan yang sudah diraih sepanjang tahun 2014, antara lain “2014 Indonesia Mobile Broadband Service Provider of the Year”, “2014 Indonesia Mobile Data Service Provider of the Year”, dan “2014 Indonesia Mobile Service Provider of the Year”.
Sebagian Inovasi Telkomsel dalam pandangan Alex
Alex sebelumnya menekankan pemahaman mengenai segmentasi pelanggan, yang mana tiap tipe pelanggan memiliki kebutuhan berbeda. Kebutuhan para pelanggan juga selalu berkembang kebutuhannya seiring dengan perkembangan teknologi dan industri digital, tantangan pekerjaan, era konvergensi, dan lainnya. Dari langkah-langkah tersebut, di samping rutin belajar dari berbagai pihak, membuat Telkomsel mampu terus berinovasi dalam menghadirkan berbagai layanan dan produk kepada pelanggan.
Salah satu hal yang dipandang Alex sebagai inovatif dari sisi merek adalah kehadiran merek baru bernama LOOP. LOOP ditujukan bagi anak muda dengan berbagai penawaran, tampilan dan rasa yang diharapkan Telkomsel mampu memenuhi kebutuhan segmentasi anak muda.
Berbicara mengenai inovasi lain yang dilakukan Telkomsel, Alex memberikan contoh program IGI (Indonesia Genggam Internet) yang dilakukan dalam rangka melakukan edukasi layanan data terhadap pelanggan. Dalam program IGI, Telkomsel menggandeng agen-agen Bunet (Berantas Buta Internet) yang direkrut baik dari pelanggan Telkomsel dan mitra outlet. Agen-agen Bunet kemudian menjadi perpanjangan tangan Telkomsel dalam melakukan edukasi internet terhadap pelanggan yang masih belum mengggunakan layanan data.
Langkah Alex Bangun SDM
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah kunci kekuatan dan kemajuan perusahaan. Tingkat signifikansinya jauh melebihi rencana kerja super canggih karena bagaimana pun, yang mengeksekusi rencana tersebut adalah manusia. Nah, apa saja langkah-langkah Telkomsel untuk membangun sumber daya manusianya?
Alex menyampaikan bahwa Telkomsel ingin menjadikan dirinya sebagai perusahaan digital. Salah satu wujud dari perusahaan digital tersebut adalah bisnis aplikasi. Maka, Telkomsel mengirim 50 karyawannya untuk belajar ke luar negeri ke berbagai perguruan tinggi ternama di dunia. Telkomsel berharap para SDM terbaik ini akan menerima tongkat estafet untuk meneruskan bisnis Telkomsel di masa mendatang.
Masih berkaitan dengan SDM, Alex memberikan pemikirannya lebih mendalam, “Kami juga mendorong SDM kami untuk terus berinovasi, salah satunya melalui kegiatan internal ‘kompetisi inovasi’ yang kami lakukan untuk menghasilkan berbagai ide baru yang dapat diterapkan di berbagai layanan yang kami tawarkan kepada pelanggan. Hal ini penting mengingat inovasi merupakan salah satu perwujudan budaya perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan yang berkelanjutan pada layanan yang kami hadirkan.”
Dari hasil pendidikan dan pengembangan kemampuan SDM Telkomsel ini, Alex berharap perusahaan yang dipimpinnya mampu mengikuti laju kebutuhan dan ekspektasi pelanggan yang makin hari makin cepat, beragam, dan membutuhkan layanan yang prima. Apalagi demografi penduduk Indonesia yang didominasi pelanggan muda menuntut Telkomsel menjadi lebih kreatif untuk mencari cara-cara baru membangun merek.
Kalau sampai monoton? Silahkan terima risiko turunnya persepsi pelanggan terhadap merek yang diikuti oleh turunnya penjualan.