Kasus Pencurian di Area Parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma

Waspadalah… Waspadalah… WASPADALAH!!! Terhadap aksi-aksi pencurian yang terjadi di sekitar kita!

Catatan Gintong: Saya mengucapkan terima kasih banyak atas perhatian yang sudah diberikan oleh begitu banyak teman-teman, sahabat, dan keluarga saya. Saya juga menerima masukan-masukan yang saya rasa berguna bagi kita semua sebagai tindakan pencegahan terhadap kasus pencurian yang serupa. Masukan-masukan tersebut saya masukkan di bagian bawah tulisan ini.

———————————————————————————————————————

Secara pribadi, saya merasakan bahwa kasus-kasus pencurian di sekitar kita akhir enam bulan ini terasa semakin intens. Tidak sedikit teman-teman dan anggota keluarga saya yang sudah menjadi korbannya, mulai dari sepeda yang dicuri di beranda rumah (padahal pagar rumah dalam keadaan terkunci dan tertutup) hingga ludesnya barang-barang berharga termasuk mas kawin yang disimpan di dalam rumah (kasus ini saya dengar hari ini, Sabtu, 6 Desember 2014. Jadi, masih sangat hangat).

Setelah saya mendengar berbagai kasus ini, saya akhirnya turut menjadi salah satu korban pencurian pada hari Rabu sore – petang, 3 Desember 2014 di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Akibat aksi pencurian tersebut, saya kehilangan materi berupa:

  1. Tas punggung warna hitam biru yang isinya antara lain:
    1. PPJB Apartemen,
    2. bukti-bukti pelunasan apartemen,
    3. laptop Compaq Presario yang sudah berumur enam tahun lebih, batere mati total dan suka mati mendadak karena ‘hardware malfunction’,
    4. kabel charger laptop,
    5. external Hard Disk 500 GB tahan banting merek Transcend warna ungu,
    6. USB 4 GB,
    7. Kompas 28.11.2014 Edisi Khusus 100 Halaman ‘Menatap Indonesia 2015’,
    8. 2 kabel data,
    9. kamera Canon,
    10. charger BB,
    11. alat-alat tulis,
    12. serutan,
    13. alat perekam suara merek Sony (punya kantor),
    14. kotak kartu nama beserta isi,
    15. alat pelindung gigi untuk keperluan latih tanding,
    16. kotak kacamata beserta isi,
    17. majalah mengenai traveling Indonesia,
    18. token BCA,
    19. krim muka Hada Labo (dari bini),
    20. dan beberapa pernak-pernik lainnya.
  2. Tas tenteng kain cap Garuda Indonesia warna biru tua yang berisi buah tangan, antara lain:
    1. keripik singkong,
    2. ikan bandeng 2 kg,
    3. garang asem,
    4. buah mangga,
    5. dan cucian.

Akibat pencurian itu pula, saya menderita kerugian psikis (ceileee…) yang rasa sakitnya tuh di sini (tangan satu nunjuk otak, tangan lain nunjuk jantung).

Kerugian psikis yang paling berasa timbul karena hilangnya hasil pekerjaan beserta dokumen-dokumen hasil analisis beserta turunannya berupa grafik, statistik (baca: Indonesia bisa lebih baik dari Thailand, Indonesia Bisa Sama dengan Kualitas Terbaik China, dll), dan masih banyak lagi. Ada pula dokumen-dokumen yang saya dapatkan dari Pak Faisal Basri (baca: Pemain Sepak Bola Wajib Berotak Cemerlang, dll), mentor saya, kantor saya, klien-klien dalam & luar negeri, beserta data-data pribadi.

Urusan data pribadi, biarpun saya ngga punya Video 3GP, foto ehem-ehem, atau cerita weleh-weleh, tetep saja sakitnya tuh di sini (tangan satu nunjuk otak, tangan lain nunjuk jantung) karena banyak banget yang dikumpulkan sejak lebih dari enam tahun yang lalu.

Dugaan Awal Kasus Pencurian: Lupa Mengunci Pintu Mobil

Lantas, mungkin saja ada yang beranggapan bahwa kasus pencurian ini terjadi karena sikap kurang berhati-hati. Sebenarnya memang awalnya pasca kejadian, kami (saya dan istri) sempat menduga bahwa kami kurang berhati-hati dalam bentuk lupa mengunci pintu mobil. Namun, setelah saya berpikir dan berpikir mengenai hal-hal berikut:

  1. Cap-cap tangan yang terlihat pada lis kaca mobil,
  2. Ucapan istri saya kepada Bapaknya (mertua saya) agar mengunci pintu mobil dari dalam, namun justru terdengar suara aneh seperti ada kerusakan,
  3. Pintu mobil bagian pengemudi tidak dapat terkunci dari dalam (rusak),
  4. Lubang kunci pintu mobil bagian pengemudi yang terlihat miring (rusak).

Akhirnya saya mengambil kesimpulan sementara bahwa ada pihak yang mencuri barang-barang di dalam mobil dengan cara mencongkel kunci pintu mobil bagian pengemudi saat kami sedang memarkirkan mobil di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pencongkelan kunci mobil (ilustrasi) - sumber gambar: beritabekasico

Pencongkelan kunci mobil (ilustrasi) – sumber gambar: beritabekasi.co

Kronologi Kejadian Pencurian di Area Parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma

Kini, mari saya sampaikan kronologi kejadian yang sudah saya alami di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 3 Desember 2014.

17:30: Saya baru saja mendarat dengan penerbangan Citilink dari Semarang.

17:38: Saya bertemu dengan istri di area kedatangan Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dia mengendarai mobil sendiri. Saya kemudian meletakkan barang-barang bawaan saya di kursi tengah mobil.

17: 40: Mobil diparkirkan di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta yang deket dengan A&W, Indomaret, & Dunkin Donuts. Mobil parkir dulu karena istri kebelet buang air kecil.

17:43: Karena lima belas menit lagi Sholat Maghrib, akhirnya diputuskan sekalian menunggu waktu Adzan Maghrib dan sekalian sholat. Kemudian kami pergi meninggalkan mobil dalam keadaan terkunci.

17: 45: Baru jalan sekitar 10 – 15 langkah, istri kembali ke mobil untuk mengambil mukena yang ketinggalan. Istri kembali dengan keyakinan bahwa mobil ditinggalkan dalam keadaan terkunci yang ditunjukkan dengan sinyal lampu menyala saat mengunci. Istri masih memegang kunci sejak tiba di bandara Halim Perdanakusuma.

17:59: Kami sholat Maghrib.

18:15: Kami kembali ke mobil yang terparkir di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta yang deket dengan A&W, Indomaret, & Dunkin Donuts. Saat melihat mobil, saya melihat kejanggalan pertama, yaitu adanya cap-cap tangan di lis kaca bagian pengemudi, namun istri saya tanggapi dengan gurauan. Kemudian, kunci mobil berpindah dari tangan istri saya ke tangan saya dan kami siap-siap pulang. Kami langsung memasuki mobil pada bagian kursi depan tanpa mengecek kursi tengah (Pada titik ini, kami masih belum menyadari bahwa ada yang aneh).

Catatan: Pencurian diduga terjadi pada 17:45 s.d. 18:15.

18:20: Kami dalam perjalanan pulang ke Cibubur.

19:00: Kami sampai di kediaman kami di Cibubur. Saat sampai, saya langsung membuka pintu tengah dan tidak menemukan tas punggung maupun tas jinjing saya. Saya langsung menduga bahwa telah terjadi pencurian (dengan asumsi awal lupa mengunci mobil). Tak berapa lama kemudian, terdengar adzan Isya berkumandang.

19:20: Kami memutuskan langsung kembali ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

20:00: Kami tiba kembali di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menemui petugas pengamanan bandara dan polisi bandara. Bersama petugas pengamanan bandara dan polisi bandara, kami mengecek lokasi kejadian dan mereka mencatat laporan kami. Namun untuk keperluan pencatatan resmi pengaduan pencurian yang saya alami, kami dirujuk ke Kantor Polisi Sektor Makasar yang berlokasi di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Alasannya adalah, untuk semua pencatatan resmi yang berhubungan dengan tindak pidana (pencurian masuk dalam tindak pidana), Kantor Polisi Sektor Makasar adalah pihak yang memiliki wewenang.

Catatan: Istri saya sempat merasakan kekecewaan saat menerima pernyataan dari pihak Bandar Udara Halim Perdanakusuma bahwa CCTV sudah mati sejak dua hari terakhir.

20:45: Kami menuju Kantor Polisi Sektor Makasar yang berlokasi di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur.

21:10: Kami tiba di Kantor Polisi Sektor Makasar yang berlokasi di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur.

21:30: Seusai melayani pengaduan pencurian sepeda motor oleh pelapor yang tiba sebelum kami, kami dilayani petugas polisi bernama Pak Martata dan kemudian oleh Pak Kentus (sepertinya nama panggilan deh. Hehehhehe) . Kami melaporkan kejadian pencurian dengan asumsi awal lupa mengunci mobil.

23:00: Setelah menjalani semua pemeriksaan yang cukup melelahkan, akhirnya kami (saya, istri, dan mertua) kembali ke kediaman kami di Cibubur. Dalam perjalanan pulang inilah, saya mulai merasakan kejanggalan-kejanggalan (baca bagian sebelumnya: Dugaan Awal Kasus Pencurian: Lupa Mengunci Pintu Mobil) yang menyebabkan saya memiliki asumsi bahwa pintu mobil kami sudah dirusak (dicongkel) maling.

Jakarta, 4 Desember 2014.

07:10: Saya dalam perjalanan dari Cibubur ke Bank di wilayah Pondok Indah sambil berpikir santai mengenai kejanggalan-kejanggalan yang saya rasakan. Salah satu langkah yang saya lakukan untuk melakukan validasi asumsi saya adalah membuka pintu mobil dari dalam dengan keadaan yang seharusnya sudah terkunci. Ternyata, pintu mobil bagian pengemudi tetap dapat dibuka dari dalam. Sedangkan pintu lainnya tetap terkunci dengan baik.

08:00: Saya tiba di Pondok Indah dan mengecek lubang kunci pintu pengemudi. Saya melihat lubang kunci pintu yang miring (seharusnya lurus) dan akhirnya saya mengambil kesimpulan sementara bahwa ada pihak yang mencuri barang-barang di dalam mobil dengan cara mencongkel kunci pintu mobil bagian pengemudi saat kami sedang memarkirkan mobil di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

18:30: Kami (saya dan istri) memutuskan kembali ke Kantor Polisi Sektor Makasar untuk memberikan laporan mengenai informasi terbaru yang kami ketahui.

19:30: Kami tiba di Kantor Polisi Sektor Makasar dan diberitahu oleh polisi yang bertugas agar kembali lagi pada hari Sabtu, 06 Desember 2014 jam 20:00 saat kedua petugas yang menerima laporan saya sedang bertugas (Pak Martata dan Pak Kentus).

Jakarta, 6 Desember 2014.

Hari ini, kami berencana kembali ke Kantor Polisi Sektor Makasar pada jam 20:00 ke atas untuk menemui kedua petugas yang menerima laporan saya sedang bertugas (Pak Martata dan Pak Kentus) sambil memberikan laporan mengenai informasi terbaru yang kami ketahui.

Jakarta, 7 Desember 2014.

10:45: Kami mengunjungi tukang kunci yang kami harapkan dapat memperbaiki kunci mobil kami yang rusak sekaligus mengonfirmasi keyakinan kami bahwa sudah terjadi pencongkelan terhadap kunci mobil kami. Jawaban yang kami peroleh adalah kunci pintu mobil dicongkel oleh maling yang bukan level amatir. Hal tersebut diketahui dari tidak adanya patahan di bagian dalam kunci mobil, alarm yang diduga tidak berbunyi meski kunci dicongkel, dan kerusakan minimal pada bagian pelor yang menyebabkan lubang kunci menjadi miring.

Evaluasi dan Pelajaran yang Dapat Diambil

Berdasarkan kasus pencurian yang saya alami, saya melakukan evaluasi dan mengambil pelajaran-pelajaran yang saya percaya berguna bagi teman-teman lainnya, yaitu:

  1. Kita lahir dalam keadaan nol dan kembali dalam keadaan nol. Jadi, selalu siap untuk bersikap ikhlas terhadap semua kejadian kehilangan yang pasti kita alami.

Catatan: Ikhlas tidak sama dengan pasrah menerima semua keadaan apa adanya.

  1. Mungkin saya di sini lupa beramal atau berzakat.

Kemudian, tindakan-tindakan pencegahan (preventif) yang dapat kita ambil untuk meminimalisir efek dari kasus pencurian adalah:

  1. Selalu mencatat, selalu belajar, selalu berpikir. Tuangkan buah pikiran kita, khususnya yang penting, berharga, dan berguna ke dalam catatan tertulis, jangan hanya disimpan di otak. Tuangkan dalam berbagai dokumen yang ada, baik jurnal, dll.
  2. Kembangkan kemampuan memori tingkat tinggi. Jika kita memiliki kemampuan memori tingkat tinggi, banyak hal-hal yang mampu kita kerjakan kembali dengan tingkat akurasi tinggi saat disandingkan dengan pekerjaan awal. Ini ciyus.
  3. Selalu berbagi hal-hal berharga yang kita miliki, baik ilmu pengetahuan maupun materi. Bagilah ilmu pengetahuan kita kepada orang-orang terdekat kita, teman & sahabat kita, maupun khalayak umum dalam bentuk tulisan lepas, blog, dokumen presentasi, buku, dll. Kalau materi, tentu saja dengan berzakat dan beramal.

Catatan: Di sini, berarti kita menduplikasi pengetahuan dan meningkatkan kemungkinan kembalinya pengetahuan yang kita miliki jika hilang di masa depan.

  1. Selalu miliki serep alias cadangan terhadap ilmu pengetahuan yang kita miliki. Salin semua dokumen penting dan letakkan di cloud (misal Drop Box (kapasitas awal 2 GB), Google Cloud (kapasitas yang saya miliki saat ini 14.6 GB), external HD (usahakan lebih dari satu), PC, laptop, notebook lainnya.

Catatan: Jadi, jika kita kehilangan dokumen berharga (khususnya dalam bentuk soft copy), kita sudah memiliki serep yang dapat diambil dengan mudah.

  1. Saat di dalam mobil, letakkan barang-barang berharga kita di luar jangkauan mata yang melihat dari luar. Letakkan di bawah kursi atau di dalam bagasi.
  2. Belajar dan berlatih bela diri.

Catatan: Saya berlatih Pencak Silat (Baca: Pencak Silat Tenaga Dasar, Pencak Silat) dan saya merasakan manfaat dalam hal konsentrasi, fokus, ketenangan, keuletan, dan ketekunan.

  1. Pikirkan baik-baik ucapan dan tindakan saat kita dalam emosi negatif. Karena yakinlah, saat emosi negatif menguasai kita, ucapan dan tindakan kita menjadi bodoh dan kadang idiot. Akibatnya justru menambah masalah baru dan bukan menghadirkan solusi.

Masukan-masukan dari teman, sahabat, dan keluarga

  • Ada saran dari saya krn pernah alami hal yang sama…..pasang sensor bayangan di mobil. Dia akan aktivasi 15 sd 30 detik setelah alarm mobil aktif. Ada tangan masuk dari luar aja kedeteksi. Semoga membantu. (Rudy Handoko)
  • jangan pernah meninggalkan barang berharga di dalam mobil walaupun mobil terkunci n ada alarm serta hanya sebentar kita keluar dari mobil. (Fleming Hardianto)
  • Kalo masalah data kerjaan dan data pribadi, gua agak parno. Udah dari 2007 dulu gua backup di gmail. (Andri Arsasi)
  • Makanya tong selain kita nya hati2 kt jg hrs waspada jgn prnh meninggalkan barang2 di dlm mobil pas parkir,itu jg bs mengundang,pkoknya hrs kliatan kosong di dlm mobil. (Daud Sarassin)
  • Ada kemungkinan si maling punya remote multi car kalau alarm tidak berbunyi (artinya alarm perlu diragukan). Mending ganti sendiri. Ga sampe 500rb udah dapat bagus. (Heru Rahadyan)
  • mengerikan juga yah…. mungkin ada baiknya kembali ke cara lama. Setelah di alaram, di tarik aja doornya. ini untuk memastikan pintu sudah terkunci. sedangkan tas selalu taruh di bagian bawah deket kaki. (tengah tengah antara kursi tengah dan kursi depan) setelah itu tutupi dengan sesuatu yg gak penting, seperti dos atau baju. sehingga tidak menarik perhatian. kalo mau aman memang dikosongkan saja…… (Marshell Hosana)

Semoga kejadian yang saya alami dan masukan-masukan dari saya dapat menjadi masukan berharga bagi siapa pun yang membaca tulisan ini. Setelah mengalami kejadian ini, saya merasa sangat beruntung karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang menunjukkan perhatian yang sangat baik kepada saya, antara lain Mamah saya (Surat untuk Mamah), istri saya (Untuk Ayah si Calon Bayi Besar), mertua saya, dan mentor saya (Himne Sekolah Bisnis ala Nabiel Makarim).

Bahkan, saat mentor saya mengetahui kasus pencurian di area parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta yang saya alami, beliau tanpa ragu meminjamkan notebook miliknya yang masih baru untuk saya gunakan sementara. Jadi ngga enak hati nih, terima kasih banyak Pak Nabiel.

Terakhir, saya berpesan bahwa pikiran kita, tindakan kita, yang paling menentukan adalah diri kita, bukan orang lain. Anda mau tetap maju menyongsong masa depan, itu pilihan Anda. Anda mau jalan di tempat, mundur ke belakang, dan terperangkap masa lalu, itu juga pilihan Anda.

Cibubur, 6.12.2014

Andika Priyandana

Catatan: Terima kasih kepada petugas keamanan bandara Halim Perdanakusuma, petugas polisi bandara Halim Perdanakusuma, dan petugas Polsek Makasar yang sigap dalam menerima laporan dan memberikan perhatian terhadap kasus pencurian yang saya alami.

2 thoughts on “Kasus Pencurian di Area Parkir Bandar Udara Halim Perdanakusuma

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s