Mengintip Tren Bisnis Masa Depan

Semakin besar data yang Anda miliki, semakin baik juga kemampuan Anda untuk memprediksi pasar. Semakin baik hasil yang Anda peroleh, semakin tinggi juga kepuasan yang Anda terima.

Mengintip Tren Bisnis Masa Depan - model Laila Larissa, S1 Bisnis 2011 Prasetiya Mulya

Mengintip Tren Bisnis Masa Depan – model Laila Larissa, S1 Bisnis 2011 Prasetiya Mulya

Sekitar dua tahun lalu, ada seseorang yang diserahi tanggung jawab sebagai pengelola utama sebuah portal bisnis dan pemasaran. Orang tersebut mengetahui bahwa salah satu deskripsi kerjanya adalah menentukan tema-tema atau topik tulisan yang banyak dibaca oleh para pengunjung portal baik di masa kini maupun di masa mendatang. Alasannya adalah, semakin populer portal tersebut di mata konsumennya, semakin baik juga di mata para rekan bisnis. Apalagi jika portal tersebut juga kerap menjadi rujukan dari portal-portal dan situs lainnya.

Namun ada sebuah pertanyaan yang menghantuinya. Bagaimana cara mengetahui topik atau tema yang akan dibaca banyak orang? Dapatkah prediksi mengenai topik atau tema populer dilakukan hingga beberapa bulan sebelumnya? Tentu saja cara memperoleh jawabannya bukan dengan sekedar berbasis perasaan atau “katanya” saja. Adanya dukungan data dan fakta keras menjadi sebuah jaminan kesahihan penentuan topik yang dipilih.

Jadi, orang tersebut kemudian memutuskan melakukan riset pasar, bukan dengan melakukan survei kepada konsumen, tetapi dengan menganalisa penelusuran melalui Internet.

Dia menggunakan alat-alat yang tersedia gratis di internet dan salah satunya adalah Google Trends. Melalui Google Trends, orang tersebut dapat mengetahui volume dan popularitas suatu hal seiring waktu berjalan, termasuk di dalamnya konsentrasi geografis yang mana hanya di daerah-daerah tertentu ada suatu hal yang sedang menjadi perhatian utama.

Orang tersebut mengetahui bahwa di Indonesia dan tidak hanya di Jakarta, beberapa kata kunci seperti “Foke Jokowi”, “Foke Nara Jokowi Ahok”, “konser Big Bang”, hingga kata-kata kunci lainnya yang terdengar simpel seperti “bisnis lebaran”, “Film Batman”, “sepatu bola” akan memiliki kenaikan popularitas dalam beberapa waktu ke depan.

Berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan, orang tersebut bersama timnya segera membuat perencanaan tema berita portal hingga akhir tahun dan memastikan sedari awal bahwa seluruh anggota tim memenuhi perencanaan dan jadwal yang sudah dibuat serta diketahui bersama.

Waktu terus berjalan dan delapan bulan kemudian, portal yang dia kelola berhasil mendapatkan kenaikan jumlah pengunjung hingga hampir 3x lipat dalam sehari, berhasil menurunkan tingkat bounce rate hingga di bawah 40%, menaikkan kuantitas waktu yang dihabiskan di dalam portal oleh para pengunjung dan suatu hal yang sebenarnya tidak begitu menjadi perhatian orang tersebut, yaitu naiknya peringkat Alexa hingga mengalahkan pesaingnya secara signifikan.

Bagaimana Google melakukannya?

Secara pribadi, saya menggunakan lebih banyak hal dengan Google Trends baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan usaha skala kecil dan menengah (UKM). Bagi Anda yang belum familiar dengan Google Trends, saya akan menjelaskan kepada Anda secara lebih mendetil.

Begini, saat Anda mencari suatu frase di Google Trends, beberapa saran yang bisa jadi lebih akurat atau sesuai dengan yang Anda mau telusuri akan muncul. Sebagai contoh, mumpung demam Piala Dunia Brasil masih terasa, saya perlihatkan apa yang muncul saat Anda mengetikkan kata “sepak bola”.

Mengetik Sepak Bola di Google Trends

Mengetik Sepak Bola di Google Trends

Sepak bola dapat merujuk ke banyak hal –klub sepak bola, asosiasi sepak bola, atau pengertian generik berupa olah raga yang menjadi hobi Anda. Melalui Google Trends, Anda dapat menyatukan data-data yang Anda cari secara bersamaan. Penyatuan data ini berguna saat Anda ingin membandingkan dua atau lebih hal yang berbeda, misalnya untuk tujuan riset pasar, popularitas suatu hal dikomparasikan dengan hal lainnya, atau tren di masa depan.

Apa manfaatnya dalam bentuk praktik? Jika Anda saat ini melakukan hal-hal yang berhubungan dengan digital marketing, Anda perlu mengetahui bahwa Content Marketing dan Search Engine Optimization (SEO) perlu terintegrasi ke dalam strategi pemasaran digital yang Anda buat.

Jadi sekarang, jika Anda perlu menulis suatu topik atau sedang menyusun konten digital dalam bentuk tulisan, Anda sudah mengetahui alat yang diperlukan untuk mengetahui topik yang pantas ditulis. Yaitu topik yang memang banyak dicari para pengguna internet karena mereka memang benar-benar menelusuri topik tersebut di internet. Jika Anda mampu menjalankannya dengan baik, Anda sudah mulai menarik perhatian dan menginisiasi komitmen para pengguna internet melalui penelusuran Google.

Penggunaan Google Trends untuk UKM

Kini, saya menjelaskan lebih mendalam kepada Anda mengenai penggunaan Google Trends untuk UKM. Seperti kita ketahui bersama, para pemilik usaha skala kecil dan menengah umumnya memiliki beban dalam hal permodalan. Karena kendala permodalan pula, mereka pada umumnya tidak mampu menggunakan jasa lembaga-lembaga riset baik skala lokal maupun internasional untuk melakukan prediksi dan analisa pasar. Akibatnya, saat mereka menghasilkan sebuah produk atau layanan, mereka hanya berdasar pada “perasaan” akan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.

Hal tersebut tidak salah untuk dilakukan dan tentunya akan lebih baik lagi jika penggunaan insting atau perasaan tersebut divalidasi dengan pencarian data di lapangan sebelum penjualan dimulai, bukan pembuktian dengan penjualan langsung yang memiliki risiko besar, apalagi jika modal yang dimiliki terbatas.

Pencarian data di lapangan atau riset pasar adalah suatu hal yang penting bagi setiap bisnis. Jika Anda pernah menerima pendidikan bisnis secara formal, Anda tentu mengetahui bahwa riset pasar yang umum biasanya selalu berbasis pada pengambilan sampel responden, misalnya dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD).

Sesuai hukum statistik juga tentunya Anda mengetahui, jika pengambilan sampel responden kurang tepat, tingkat cacat informasi turut membesar. Atau mungkin responden yang diajak dalam FGD sudah tepat, tetapi setiap orang yang mendalami riset kualitatif pasti mengetahui bahwa apa yang orang katakan belum tentu sama dengan apa yang orang tersebut lakukan. Jika hal tersebut terjadi dalam FGD, Anda dipastikan mendapat informasi yang cacat.

Kini kita hidup di era internet. Berdasarkan data dari Yahoo! TNS Net Index 2012, media internet sudah menjadi media kedua yang paling banyak dilihat orang Indonesia per 2011. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (2013), pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka 63 juta orang. Sedangkan, salah satu situs yang paling banyak dilihat oleh orang-orang Indonesia adalah Google.

Jadi, jika Anda khususnya para pemilik bisnis UKM dapat menggunakan daya ungkit yang disediakan internet dengan baik, Anda berarti memiliki limpahan kekayaan informasi pada ujung jari Anda yang mampu memberikan keuntungkan signifikan dalam kompetisi pasar.

Saya akan memberikan buktinya saat ini juga. Belum lama ini, saya membuat artikel riset populer mengenai rivalitas telepon pintar keluaran Samsung dan Apple. Dalam artikel tersebut, karena suatu keharusan, saya melengkapinya dengan tabel, grafik, statistik, riset dan data penjualan dari berbagai sumber kredibel. Agar dapat menyusun dan merangkum semua informasi tersebut ke dalam satu artikel, saya menghabiskan cukup banyak waktu dan tenaga. Namun, saya juga harus mengakui, reaksi awal saya saat selesai menyusun artikel tersebut adalah, “Mantab bung!”

Kini, saya kembali menyusun pekerjaan serupa dan saya menghitung bahwa waktu yang dihabiskan untuk melakukan riset benar-benar tidak lebih dari 10 detik (catatan: kecepatan koneksi internet juga berpengaruh). Hasil yang saya peroleh dari riset ini ternyata serupa dengan riset sebelumnya.

Minat Samsung dan iPhone - Google Trends

Minat Samsung dan iPhone – sumber: Google Trends

 

Dengan menggunakan Google Trends, saya segera mengetahui bahwa produk-produk telepon pintar Samsung berbasis Android memiliki kenaikan penelusuran yang tajam per 2009 di Indonesia. Kata-kata kunci seperti “harga Samsung Galaxy”, “Samsung Android”, “Samsung Galaxy”, “Samsung Galaxy Tab”, “Samsung Note” dan kata-kata kunci terkait memiliki popularitas yang sangat baik di jagad internet Indonesia.

Melalui Google Trends pula, saya mengetahui bahwa penelusuran kata kunci “Samsung” memiliki rerata 250% lebih tinggi jika dibandingkan dengan “iPhone”. Perolehan informasi dalam hitungan detik ini berkorelasi dengan riset dan analisis data hasil penjualan dari lembaga-lembaga riset kredibel yang membutuhkan ratusan jam kerja dan tidak tersedia dengan segera ke muka publik. Lebih mudah untuk melakukan pengecekan 10 detik lewat Google Trends kan?

Harap menjadi catatan, Google Trends adalah alat yang sangat baik yang menunjukkan kepada Anda mengenai komparasi penelusuran kata-kata kunci melalui Google. Jadi, jika segmen konsumen Anda termasuk golongan pengguna internet dan terbiasa menelusuri data melalui Google, Google Trends dapat menjadi alat yang membantu Anda memenuhi atau melayani kebutuhan pasar.

Nah, dengan adanya fakta ini, para pelaku bisnis yang masih berpaku pada gaya lama riset pemasaran harus membuka mata mereka lebar-lebar bagi generasi baru yang memahami efisiensi dan akurasi riset.

Kini, berbasis informasi yang sudah diberikan kepada Anda, khususnya para pelaku digital marketing, Anda dapat memiliki informasi yang tepat di ujung jari Anda demi penentuan keputusan-keputusan bisnis yang penting bagi masa depan perusahaan, antara lain:

Contoh 1. Kita mengetahui bahwa minat terhadap kendaraan roda empat merek Toyota mengalami penurunan dari waktu ke waktu, sementara merek Mazda memiliki posisi yang lebih baik dalam hal kestabilan popularitas.

Minat Mazda dan Toyota - sumber: Google Trends

Minat Mazda dan Toyota – sumber: Google Trends

 

Contoh 2. Kita mengetahui bahwa kita perlu merencanakan untuk menggenjot produksi TV LED ukuran 32 inch dua kali lipat lebih banyak dibandingkan TV LED 40 inch.

TV LED 32' dan 40' - sumber: Google Trends

TV LED 32′ dan 40′ – sumber: Google Trends

 

Contoh 3. Kita mengetahui bahwa kita harus lebih berkonsentrasi pada promosi dan pemasaran sepatu sepak bola dibandingkan dengan kaos sepak bola di masa mendatang (perhatikan garis putus-putus).

MInat Sepatu dan Kaos Sepak Bola - Sumber: Google Trends

MInat Sepatu dan Kaos Sepak Bola – Sumber: Google Trends

 

Contoh 4. Kita mengetahui bahwa kita sudah sangat ketinggalan kereta jika kita masih ingin berjualan kaos yang berhubungan dengan Super Junior (boy band asal Korea Selatan).

MInat kaos Super Junior - sumber: Google Trends

MInat kaos Super Junior – sumber: Google Trends

 

Seperti yang dapat Anda lihat dari contoh-contoh di atas, Google Trends adalah salah satu alat sekaligus teman terbaik para pemasar. Tentunya Anda sangat menyukai jika mendapatkan akses informasi mengenai sikap dan perilaku audiens dalam skala masif dan berhubungan dengan produk Anda. Google Trends mampu memberikan kepada Anda informasi yang akurat dan selaras dengan waktu sehingga Anda dapat menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan bisnis yang riil.

Hargailah waktu dan uang yang Anda miliki sebaik mungkin. Jangan lagi membuang-buang waktu Anda dengan laporan-laporan gaya kuno yang diproduksi dengan metodologi klasik. Hal terburuk yang mungkin Anda dapatkan jika tetap berpegang pada hal-hal kuno tersebut adalah informasi invalid. Hal terbaik yang bisa Anda dapatkan? Harga yang sangat mahal dan inefisiensi biaya.

Nah, bagaimana pendapat Anda mengenai riset pemasaran gaya kuno dibandingkan dengan metode-metode baru dalam analisis pasar berbasis internet?

 

Jakarta, 15.7.2014

(Andika Priyandana)

Catatan: Versi tersunting artikel ini telah dimuat di Forum Manajemen Prasetiya Mulya Vol. XXVIII | 04 | 2014

 

Iklan

2 thoughts on “Mengintip Tren Bisnis Masa Depan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s