Catatan Calon Ayah # 4: Alat Tes Kehamilan

“Positif? Yiihaaaa” jauh lebih baik daripada, “Aku hamil 3 bulan…”

“Positif? Yiihaaaa” adalah adegan penutup sebuah iklan (yang aku lupa iklan produk apaan) yang menggambarkan kegembiraan seorang suami saat istrinya menunjukkan hasil alat tes kehamilan. Sedangkan, “Aku hamil 3 bulan…” adalah kalimat yang aku ingat biasa diucapkan tokoh wanita kepada si pria yang sudah menghamilinya. Khusus untuk “Aku hamil 3 bulan…” biasanya ngga ada adegan menunjukkan alat tes kehamilan yang sudah dipakai dan… emang nunggu sampai 3 bulan biar lebih dramatis.

Yah, di sini intinya aku mau menyampaikan kalau kehamilan yang didapatkan melalui lembaga yang sah (baca: perkawinan) jauh lebih nyaman, lebih enak, lebih rileks, banyak orang gembira, dan bahagia. Sedangkan kehamilan yang diperoleh di luar perkawinan biasanya bikin olahraga jantung dagdigdug, gelisah, pusing kepikiran, cemas, khawatir, dan kalut. Kalian pilih mana? Kalau aku jelas milih kehamilan yang diperoleh melalui perkawinan.

Karenanya melalui Catatan Calon Ayah # 4, aku mau fokus menceritakan proses awal kami pertama kali mengetahui kehamilan yang dibantu dengan alat tes kehamilan.

Gejala Awal Kehamilan

Setelah sel telur yang matang terbuahi berkat pertemuan dengan sperma (singkatnya: setelah hubungan seks – baca Catatan Calon Ayah # 3), sel telur terbuahi tersebut jalan-jalan dulu di sekitaran uterus sebelum menempelkan dirinya di dinding uterus. Persis setelah sel telur yang sudah terbuahi ini mulai menempel, hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) mulai diproduksi. Saat hormone hCG mulai diproduksi, masa menstruasi akan berhenti sementara hingga masa melahirkan tiba.

Biasanya hormone hCG mulai diproduksi enam hingga dua belas hari setelah proses pembuahan dan jika istrimu hamil, level hCG terus meningkat drastis, berlipat dua setiap dua hingga tiga hari dan dapat terdeteksi di urin alias air pipis dan darah. Di sinilah alat tes kehamilan dapat mulai bekerja!

Cara Kerja Alat Tes Kehamilan

Alat tes kehamilan banyak tersedia di apotek di sekitar Anda (kalau selain Apotek mungkin ada, tapi aku ngga tau. Pengalaman beli di apotek doang). Mulai dari yang sederhana hingga yang rada canggih.

Maksud sederhana dan canggih di sini berdasarkan pada kemampuannya mendeteksi hormone hCG. Merek alat pendeteksi kehamilan yang bagus biasanya bisa mendeteksi hormon hCG hingga batas 10 mlU/mL. Kalo yang sederhana, hormon hCG harus di atas 10 mlU/mL, biasanya mendekati 100 mlU/mL agar bisa terdeteksi.

Penggunaan Alat Tes Kehamilan

Istriku menggunakan alat tes kehamilan setelah masa menstruasi meleset hingga tiga hari (lihat gambar Foto Test Pack 1).

Foto Test Pack 1

Foto Test Pack 1

Ternyata, di situ garis yang kedua masih samar-samar. Untuk benar-benar meyakinkan kami mengenai kehamilan ini, kemudian kami pergi ke dokter kandungan yang juga belum mampu mendeteksi kehamilan meski sudah melakukan tes USG. Bu dokter kemudian menyarankan menggunakan alat tes kehamilan yang lebih canggih (lihat gambar Foto Test Pack 2) yang kira-kira sudah melewati masa menstruasi hingga hampir 2 minggu.

Foto Test Pack 2

Foto Test Pack 2

Hasilnya ternyata tanda “+” jauh lebih jelas terlihat.

Seberapa Akurat Alat Tes Kehamilan?

Yah, cara tersimpel adalah istrimu harus menunggu hingga masa menstruasi terlewati sekitar 6 hari. Makin lama makin bagus karena hormone hCG semakin tinggi sehingga semakin mudah terdeteksi. Hasil dapat lebih akurat jika pengetesan terhadap urin dilakukan pagi hari setelah bangun tidur karena pada saat tersebut, urin sedang dalam konsentrat tinggi. Kadar akurasi alat tes kehamilan melalui urin sekitar 97%. Kalau mau lebih akurat lagi, coba lakukan tes darah.

——————————————————————————–

Catatan dari Leiyla Elvizahro

Test Pack strip samar - strip jelas; foto milik Leiyla Elvizahro

Test Pack strip samar – strip jelas; foto milik Leiyla Elvizahro

Kalau si istri orangnya gampang penasaran kayak saya, mending beli test pack yang murah harga dua  ribuan. Beli lima sekaligus. Kalau hasil tes pertama garis keduanya samar, coba lagi setiap dua hari sekali. Bagus lho, lama-lama garisnya tebal.. Kalau yang murah kan bisa buat mainan kayak gini. *malah mainan*

Saya udah pernah pakai yang mahal terus ternyata cuma kena PHP. Ternyata telat doang tamunya. 

Pengen punya anak itu emang harus belajar sabar ya.. Cepet tahu kalau positif juga sama aja harus nunggu Usia Kehamilan (UK) 8 minggu biar ketahuan BO (Blighted Ovum – Kehamilan kosong) atau normal.

——————————————————————————–

Segitu dulu yah. Tunggu Catatan Calon Ayah # 5: Memilih Dokter Kandungan 🙂

 

Jakarta, 3.10.2014

Andika Priyandana

Catatan: Disunting tanggal 10 Agustus 2015 atas kisah Leiyla Elvizahro

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s