Hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (PB IPSI dan BAKIN, 1975).

Harap diperhatikan pada kata “budaya”, “keselarasan hidup”, “meningkatkan iman dan taqwa”. Dari definisi jelas menunjukkan bahwa Pencak Silat lebih dalam dari sekedar ilmu bela diri. Jadi, kalau-kalau ada yang berniat belajar bela diri yang efektif efisien untuk mengalahkan preman, membuat jago berantem, bisa memukul lawan sekali tonjok, apalagi sampe bisa ilmu daleman (bukan celana dalam)… Pencak Silat bukan ilmu yang cocok untuk Anda.

Hari ini kebetulan saya baru saja berkunjung ke Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah. Tujuan awalnya sih pengen ketemuan sama Galih Iman (Ujungan Macan Ngawahan ti Trah Panjalu) buat diskusi masalah hukum. Eh, ketemunya malah sama Boy Rizki yang sedang syuting silat Cingkrik Goning untuk TV, Babe Tubagus Bambang Sudrajat (Guru Besar Cingkrik Goning) – sekaligus guru silat Betawi saya, Kang Awang (Guru Besar Gerak Gulung Budidaya ti Padjadjaran), dan teman-teman silat lainnya. Jadi, ngobrol-ngobrollah kami 🙂

Pencak Silat adalah Kesehatan

Dalam obrolan dengan Boy, kami bicara panjang x lebar x tinggi yang diiniasi Boy dengan menanyakan kasus Cedera Punggung Bawah yang saya alami (kisahnya lengkapnya klik di sini). Kebetulan memang baru seminggu berlalu sejak saya mengalami cedera Thoracolumbar Fascia bagian dalam yang sukses membuat saya seperti orang cacat. Namun, cedera ini mengajari saya dengan sangat baik mengenai berbagai manfaat Pencak Silat untuk kesehatan, bukan untuk berantem.

Manfaat-manfaat Pencak Silat untuk kesehatan yang saya ketahui dan jadi lumayan paham cukup banyak, mulai olah pernafasan yang membantu penyembuhan lebih cepat, postur tubuh yang benar, gerak jatuhan yang benar, gerak balik badan yang benar, hingga cara melangkah yang benar (kedengarannya sepele tapi langkah jalan yang benar memang termasuk elemen penting Pencak Silat dan tentunya kesehatan).

Dari kejadian ini, kalau kelak saya diminta promosi Pencak Silat, saya jauh lebih memilih menceritakan manfaat Pencak Silat untuk kesehatan, bukan untuk berantem. Untuk yang belum tahu, kebetulan saya sudah belajar Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD) dari tahun 2001. Kalau mau tahu PSTD lebih dalam, klik di sini.

Pencak Silat adalah Silaturahmi

Bersama Kang Awang (kiri – Gerak Gulung Budidaya ti Padjadjaran) dan Babe Tb Bambang (kanan – Cingkrik Goning); yang moto: Boy Rizki. Terima kasih ya Boy 🙂

Kemudian, Boy turut bercerita mengenai manfaat dan nilai Pencak Silat bagi dirinya. Baginya, manfaat terbesar Pencak Silat adalah silaturahmi, bukan untuk berantem.

Kebetulan, sekitar dua minggu sebelumnya, Boy Rizki mengalami musibah kebakaran dan bentuk perhatian serta bantuan terbesar justru diperoleh dari komunitas Pencak Silat. Boy bercerita saat seusai mengalami musibah kebakaran, dirinya sempat gamang akibat kejadian tersebut. Namun kegamangan tersebut sirna dengan segera saat komunitas Pencak Silat dengan sigap memberikan bantuan bagi dirinya dalam bentuk finansial, sandang layak pakai, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Melalui bantuan komunitas Pencak Silat yang dikoordinir Mas Pras (Matias Prasodjo) dan istri, Boy bertutur bahwa mentalnya segera pulih hanya dalam waktu sekitar seminggu pasca kebakaran. Oiya, bagi yang ingin memberikan bantuan, Boy berpesan agar bantuan non-finansial supaya diberikan via koordinasi Mas Pras dan istri. Kalau bantuan finansial, silahkan berikan kepada pihak yang lebih membutuhkan.

Konkritnya bagi Boy, kalau ada yang menanyakan apa itu Pencak Silat? Boy akan menjawab Pencak Silat adalah Silaturahmi. Pencak Silat adalah wadah tempat para pelakunya saling membantu dengan cepat dan sigap kala ada salah satu rekannya mengalami musibah. Jadi bagi Boy, Pencak Silat itu bukan untuk berantem.

Masih berhubungan dengan silaturahmi, dalam agama sudah disebutkan pula bahwa silaturahmi (khususnya orang tua dan kerabat) itu memperpanjang umur dan melapangkan rejeki. Lalu dalam studi kasus orang bule (coba baca The Roseto Mystery), silaturahmi sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Nah, ingat-ingat dan selalu menyempatkan waktu bersilaturahmi ya.

Jakarta, 27.9.2014

Andika Priyandana