Catatan Calon Ayah # 1: Si Bayi Besar

Saat kita memutuskan memiliki anak, jaga dan rawatlah sebaik mungkin karena anak adalah anugerah dan titipan Tuhan.

Melalui weblog ini, akhirnya aku memutuskan mengumumkan secara resmi bahwa istriku telah mengandung selama 12 minggu 6 hari per Senin, 1 September 2014. Yep, hal serupa juga sudah kusampaikan kepada sahabatku yang bertanya siang ini mengenai alasanku membuat weblog.

Kenapa aku menunggu sampai janin kami berusia 12 minggu? Karena berdasarkan berbagai literatur yang sudah kubaca, hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan kehamilan seperti flek dan embrio belum menempel kuat telah jauh menurun risikonya. Lebih jauh lagi, secara pribadi aku adalah tipe yang sedapat mungkin berhati-hati dalam menyampaikan kabar berita yang belum pasti terjadi. Nah, melihat hal-hal tersebut sekaligus faktor-faktor pendukung lainnya, ya memang saat yang pas untuk mengumumkan mengenai kehamilan istriku itu memang saat kandungan berusia 12 minggu.

Detak jantung, ukuran janin, dll…

Kemarin saat istriku sedang diUSG (Ultrasonografi – teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran, struktur, dan luka patologi (Wikipedia)), aku hanya bisa tertegun saat melihat gambar-gambar yang terpampang. Aku juga tidak bisa berkata banyak saat mendengarkan penjelasan dokter.

Janin kami usia 12 minggu 6 hari.

Janin kami usia 12 minggu 6 hari.

Saat itu, aku hanya bisa termangu menatapi betapa hebatnya kuasa Allah. Betapa mulianya ciptaanNya. Termasuk saat mendengar detak jantung janin kami yang mencapai 158 kali per menit (detak jantung janin yang normal ada di kisaran 120 s.d. 160 kali per menit), degup jantungku ternyata turut berpacu semakin kencang.

Kemudian saat melihat gambaran fisik janin kami, aku hanya bisa merasa kagum dan bersyukur saat melihat ukuran janin kami yang termasuk sangat baik dan bahkan di atas rata-rata janin seusianya (itu sebabnya judul weblog ini “Si Bayi Besar”). Menilik  kembali jalan kehidupan yang sudah kulalui, aku benar-benar sangat bersyukur atas semua rejeki yang sudah kudapatkan sehubungan dengan kehadiran janin yang ada dalam rahim istriku.

Limpahan rejeki tersebut sudah dimulai sejak minggu-minggu awal perkawinan kami. Kami mendapatkan anugerah Tuhan ini tanpa ada penundaan berkepanjangan. Kami mendapatkan banyak rejeki dalam bentuk makanan bergizi yang memberikan asupan penuh nutrisi bagi sang janin. Kami mendapatkan limpahan rejeki dalam bentuk finansial yang memungkinkan kami memberikan pelayanan medis terbaik bagi janin kami. Belum terhitung lagi berbagai rejeki lain yang sudah kami peroleh.

Pelajaran rejeki

Sungguh, melalui semua limpahan rejeki yang sudah kuperoleh ini membuatku sangat berterima kasih dan bersyukur. Aku juga ingin kelak jika anak kami sudah lahir  ke dunia, Insya Allah sehat wal afiat dengan fisik yang sangat baik, aku dapat mendidiknya mengenai pentingnya menghargai rejeki yang sudah diperoleh. Menghargai setiap butir rejeki yang sudah didapatkan serta menyadari bahwa belum tentu semua orang mampu mendapatkan limpahan rejeki yang sama.

Bagi semua orang tua yang membaca tulisanku ini, ingatlah bahwa saat kita telah dianugerahi anak… Hargailah titipan Tuhan tersebut sebaik mungkin. Jagalah, rawatlah, peliharalah, bersyukurlah karena belum tentu orang tua lainnya mendapatkan rejeki anak seperti yang sudah kalian peroleh.

 

Oiya, kalau mau baca Catatan Calon Ayah # 2: Penting Yah Ngurusin Ibu Hamil?, klik di sini.

 

Jakarta, 2.9.2014

Andika Priyandana

 

NB: Weblog ini ditulis dengan pikiran yang masih ngga gitu lancar, termangu ngga jelas, serta perasaan-perasaan lain yang gimanaaa gitu 🙂

Iklan

2 thoughts on “Catatan Calon Ayah # 1: Si Bayi Besar

  1. Takjub dengan keagungan Alloh SWT sungguh luar biasa, apalagi saat kamu akan melihat perjuangan istrimu melahirkan anak kalian ke dunia ini.
    Selalu siap untuk menjadi pendamping dimana pun istri berada.
    Nikmatin bro..
    Kebanggaan menjadi calon ayah.
    Amin..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s