Serbuan Maut adalah film aksi Indonesia terseru sekaligus teragresif yang pernah saya tonton!
Sudah lama sekali saya ingin menulis blog dalam Bahasa Indonesia, namun tentunya hal tersebut harus dimulai dengan sesuatu yang memang benar-benar layak tulis, dan sesuatu yang sangat layak tulis tersebut bernama Serbuan Maut.
Minggu malam kemarin, 20 November 2011, saya menyaksikan penayangan film Serbuan Maut versi tanpa sensor bersama Para Perantau. Serbuan Maut adalah film aksi Indonesia produksi Merantau Films yang disutradarai dan disunting oleh Gareth Evans. Sedangkan bintang-bintang utamanya antara lain Iko Uwais, Yayan Ruhian dan Joe Taslim.
Inti kisah Serbuan Maut adalah penyerbuan gedung apartemen yang menjadi markas pemimpin gembong narkotika (dimainkan dengan apik oleh Ray Sahetapy) oleh satu tim elit polisi (Iko Uwais, Joe Taslim, dll). Namun sayangnya, bukannya memperoleh kesuksesan dengan mulus, para polisi ini malah dibantai oleh anak buah sang kepala penjahat, baik dengan peluru, golok, pisau, maupun tangan kosong.
Kesan aksi sadis yang ditampilkan Serbuan Maut sudah dapat saya rasakan saat film baru diputar selama 30 menit. Gareth Evans benar-benar patut mendapat acungan jempol karena kemahirannya dalam menyunting serta menjaga tempo suasana tanpa terkesan membosankan hingga film berakhir.
Dalam Serbuan Maut, kita akan memperoleh semua yang kita inginkan dari sebuah film aksi, karena semua jenis senjata dipergunakan secara maksimal, mulai dari senapan mesin, pistol, pisau, pisau lempar, golok, kursi, hingga tangan kosong yang dilengkapi dengan teknik-teknik beladiri yang mumpuni. Tentunya juga sangat banyak darah berhamburan dan nyawa melayang di sepanjang film Serbuan Maut.
Jika kita berbicara mengenai tokoh-tokohnya, tokoh yang paling menarik dari film Serbuan Maut adalah Mad Dog. Ya, Mad Dog adalah tokoh antagonis, namun dia adalah tokoh antagonis dengan karakter yang kuat. Dia menolak membunuh lawan-lawannya dengan senjata api ataupun senjata tajam karena baginya hal tersebut sama sekali tidak menarik, tidak ada seru-serunya. Mad Dog lebih suka melakukan perkelahian secara langsung dengan tangan kosong sebelum akhirnya membunuh lawannya (juga dengan tangan kosong). Saya masih ingat kalau sayalah satu-satunya orang yang bertepuk tangan di dalam bioskop saat Mad Dog mengalahkan dan membunuh lawannyaβ¦ π
Baiklah, saya tidak akan lagi menulis banyak-banyak karena kesan spoiler yang saya perlihatkan di sini juga sudah cukup kuat. Konkritnya, Serbuan Maut adalah film aksi yang benar-benar sangat layak tonton. Aksi sinematografi yang paten, antara lain adanya beberapa adegan lambat yang mengejutkan berhasil membuat saya menahan nafas secara harfiah.
Sekali lagi saya akan menyampaikan bahwa Serbuan Maut benar-benar film layak tonton. Karenanya, saksikanlah Serbuan Maut saat sudah beredar secara resmi pada bulan Januari 2012 (jika benar-benar sesuai jadwal).
NB1: Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada para bintang utama yang menginformasikan saya tentang penayangan film Serbuan Maut tanpa sensor ini dan juga para Perantau, khususnya Puspita yang sudah mempersiapkan tiket dan Narpati yang menjadi penjaga tiket π
NB2: Foto ki-ka: Yayan Ruhian, Ray Sahetapy, Iko Uwais
Joe Ueno sama ya ama Joe Taslim…. ???
Hahahaha, kayaknya sih sama kalo ngliat orangnya, bang π
Beda lah Joe Taslim dengan Joe Ueno, Bang Ajad. Yang satu judo, yang satu krav maga.
Hahaha, iya juga ya. Baru keinget kalo yang betul itu Joe Taslim dan bukan Joe Ueno. Trims infonya Bro Narpati π
bung andika ya…??? aku sampe heran, yang lain pada nahan nafas pas kang yayan/mad dog bantai polisi, ternyata ada 1 orang sederetan bangku-ku dengan girang tepuk tangan. memang moment yang tidak bisa dilupakan.
Betul sekali, saya Andika dan ini blog saya. Saya juga orang yang bertepuk tangan di saat yang lainnya diam semua. Asal tau saja, berani menjadi satu-satunya orang yang berpendapat berbeda di tengah-tengah 200an orang itu terasa saaangat menyenangkan π
Joe Taslim aja deh.. lebih sering disebut itu ahahhaha. Kalau di studio 2… abis fight nya mad dog itu pada tepuk tangan meriah banget euy π sama2 π glad you enjoy it π
Wah, okelah kalo gitu. Tapi beneran yang bikin suka dengan Mad Dog tu kata2nya kalo make senjata api atau senjata tajam tu ngga seru, ngga ada gregetnya. Tangan kosong… lebih asyik π
jadi ga sabar pengen nonton filmnya…
Sangat direkomendasikan kalau akang memang suka dengan beladiri π
Sayang bngt ya andika ga bisa foto bareng perantu dan kru dulu. padahal buat nyari kita kan gampang, tinggal cari yang paling brisik dengan kaos yang sama. Hihi
Nantiin report gath dan review dari gw juga ya! Nyahahaa
Hehehhe, tak kenal maka tak sayang. Belum lama kenal ya… belum begitu sayang π
Sipp markosip, dinantikan laporannya ^^